Aparat Gabungan Terus Kejar Imigran Gelap

CIANJUR, KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI dan Polri terus melakukan pengejaran terhadap puluhan imigran gelap yang diduga masih bersembunyi di dalam hutan di pesisir pantai Cianjur selatan, Jawa Barat.

Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heriyanto mengatakan hingga Minggu malam pihaknya bersama anggota TNI dari berbagai kesatuan di Cianjur masih melakukan pengejaran terhadap imigran gelap yang akan menyeberang ke Australia.

Fokus pengejaran masih di kawasan hutan Pantai Cisela, Cidaun. Sebelumnya, ungkap dia, piahknya sempat melakukan pengintaian terhadap 80 imigran yang tercatat dari empat negara, yaitu Iran, Iraq, Pakistan dan Afganistan.

"Saat dilakukan pengerebegan, tim berhasil menangkap 26 imigran gelap tersebut. Sisanya melarikan diri. Namun menjelang siang tim gabungan, kembali berhasil menagkap 7 orang lainnya," katanya, Minggu (19/8/2012).

Mereka yang berhasil ditangkap, ungkap dia, langsung digelandaang ke Mapolres Cianjur, menggunakan truk dan beberapa unit angkutan jenis minibus.

Saat diinterogasi papar dia, bahasa menjadi kendala pihaknya untuk melakukan pemeriksaan. Namun setelah didata, dari puluhan imigran itu, tiga di antaranya memiliki dokumen pencari suaka dari UNHCR.

Sementara itu, Kasubdin Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas II, Sukabumi, Irpan Safari, mengaku, hingga saat ini, pihaknya masih mendalami jalur perjalanan imigran gelap itu, sampai masuk ke wilayah Cianjur dan menyeberang ke Australia.

Bahkan ungkap dia, pihaknya masih menunggu perwakilan IOM. Karena tutur dia, pihak IOM berkompeten menangani imigran gelap tersebut.

"Terlebih tiga orang dari yang ditangkap aparat gabungan TNI Polri memiliki dokumen yang dikeluarkan UNHCR sebagai pencari suaka resmi. Sedangkan tim kantor imigrasi hanya akan mendata imigran yang tertangkap," katanya.

Dia menambahkan, pendataan yang dilakukan pihaknya, hanya untuk mencatat identitas imigran gelap tersebut dan mengambil foto masing-masing imigran.