ENTEBBE, KOMPAS.com-Walaupun ada kasus penyakit virus Ebola, penerbangan yang masuk ke Bandar Udara Entebbe, Uganda, tetap normal. Tidak ada pemeriksaan kesehatan khusus terhadap penumpang pesawat yang tiba ke Entebbe.
Wartawan Kompas Subur Tjahjono, yang mengikuti kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Kongo, Kamis (16/8/2012), melaporkan dari Entebbe, Uganda, ratusan penumpang bule terlihat datang ke Entebbe, yang terletak di tepi Danau Victoria itu.
Diplomat Kedutaan Besar Indonesia di Kenya, Wisnu T Mahendra, yang berada di Entebbe, mengatakan, Uganda belum sepenuhnya aman dari Ebola. Terlebih lagi ada pasien Ebola di Ibu Kota Uganda, Kampala, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Entebbe.
"Korban dirawat di Rumah Sakit Universitas Makarere di Kampala. Padahal kami pada September akan kasih kuliah umum di sana," ujar Wisnu.
Wabah virus Ebola yang mematikan telah menewaskan 13 orang di Uganda. Tidak ada pengobatan dan tidak ada vaksin terhadap Ebola, yang ditularkan melalui kontak pribadi dan tergantung pada turunan, membunuh hingga 90 persen dari mereka yang tertular virus tersebut.
Kompas hanya mendapat vaksinasi meningitis dan demam kuning di Jakarta atau sepuluh hari sebelum tiba di Entebbe.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.