Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Merampok demi Warga Miskin

Kompas.com - 16/08/2012, 12:20 WIB

MADRID, KOMPAS.com Inilah Robin Hood di era modern. Seorang wali kota di Spanyol menjadi pahlawan bagi rakyat miskin karena merampok sejumlah supermarket dan membagikan hasil rampokannya kepada mereka.

Juan Manuel Sanchez Gordillo, anggota parlemen lokal dan wali kota Marinelda, kota dengan populasi 2.645 orang di kawasan Andalusia, mengatakan, bahan makanan hasil curian itu dibagikan kepada warga yang paling menderita akibat krisis ekonomi Spanyol.

Tujuh orang ditangkap karena berpartisipasi dalam dua perampokan. Ketujuhnya merupakan anggota serikat buruh. Mereka menumpuk bahan makanan di troli supermarket dan keluar begitu saja tanpa membayar.

Ketika orang-orang itu beraksi, Sanchez Gordillo menunggu di luar supermarket sambil membawa pengeras suara untuk memberi semangat. Di sekelilingnya, para pendukungnya berkumpul.

Kata Gordillo, bahan makanan yang sebagian besar berupa pasta dan minyak masak dibagikan kepada orang-orang miskin. "Ada orang-orang yang tidak punya cukup uang untuk makan. Di abad 21 ini, yang seperti itu (tidak mampu membeli makanan) merupakan hal yang memalukan," ujarnya.

Sebagai anggota parlemen Andalusia, Gardillo memiliki kekebalan politik. Namun, ujarnya, dia tidak berkeberatan untuk melepas kekebalan itu dan ditangkap.

Gordillo mengatakan, yang dilakukannya itu untuk menarik perhatian wajah manusia pada kekacauan perekonomian Spanyol, di mana tingkat kemiskinan naik lebih dari 15 persen sejak 2007. Data menunjukkan, 25 persen pekerja kini menganggur dan puluhan ribu orang terusir dari rumah masing-masing.

Liputan media atas aksi perampokan supermarketnya membuat Sanchez Gordillo menjadi selebriti nasional. Saat berbicara dengan Reuters, dia didekati sejumlah orang yang menyalaminya dan berterima kasih padanya atas pendiriannya menentang pemerintah yang konservatif.

Aksi Gordillo tentu saja mendapat kecaman dari pemerintah. Sebagai pejabat publik, kata seorang pejabat, Gordillo seharusnya tidak melanggar hukum.

"Anda tidak bisa menjadi Robin Hood dan Sherrif Nottingham sekaligus," kata Alfonso Alonso, juru bicara Partai Rakyat (PP) yang berkuasa di parlemen nasional. "Orang ini hanya mencari publisitas dengan merugikan orang lain."

Provinsi Andalusia merupakan salah satu wilayah Spanyol yang paling menderita akibat krisis ekonomi. Satu dari tiga pekerja kini tidak memiliki pekerjaan.

Pada Kamis (15/8/2012), dia memulai perjalanan dari Jodar, kota dengan angka pengangguran tertinggi di Andalusia. Dia berencana berjalan melintasi wilayah itu di tengah musim panas yang menyengat. Gordillo memengaruhi pemimpin lokal lainnya untuk menolak melaksanakan program reformasi pemerintah.

Dia berencana mengajak wali kota-wali kota lainnya untuk tidak membayar utang, menghentikan pemutusan hubungan kerja, dan tidak lagi mengusir warga dari rumahnya, serta mengabaikan tuntutan pemerintah pusat soal pemotongan anggaran.

Pesan itu memicu amarah pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy yang berusaha meyakinkan para investor dengan janji memperbaiki perekonomian yang morat-marit.

Meskipun hanya menjadi pemimpin di sebuah kota kecil, Gordillo sudah lama menjadi tokoh nasional karena kekritisannya terhadap partai politik-partai politik besar.

Gordillo yang sudah 30 tahun menjadi wali kota telah memperkenalkan sistem pertanian koperasi di Marinaleda dan berulang kali berusaha mengambil alih tanah pertanian. Target terbarunya adalah tanah seluas 1.200 hektar milik Kementerian Pertahanan.

Ketika perekonomian Spanyol mengalami masa-masa emas, pesan Gordillo tidak mendapat respons positif. Ketika itu banyak pekerja pertanian, khususnya di Andalusia, meninggalkan ladang untuk bekerja di sektor konstruksi yang lebih menguntungkan.

Namun, kini dia berhasil mendapat perhatian dari lebih banyak, ketika krisis ekonomi memaksa ribuan buruh tanpa keterampilan khusus terpaksa kembali ke ladang, sementara pemerintah pemerintah menenggelamkan miliaran euro uang pajak ke bank-bank yang lemah.

"Mereka bilang saya berbahaya. Lalu bagaimana dengan para bankir yang bebas setelah melakukan penipuan? Apakah itu tidak berbahaya? Bank-bank yang meminjam dari ECB (Bank Sentral Eropa) dengan bunga 1 persen lalu menjual kembali utang itu kepada rakyat Spanyol dengan bunga 6 persen dan mereka tidak (dibilang) tidak berbahaya?" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com