BRUSSELS, KOMPAS.com — Perekonomian di zona euro menyusut 0,2 persen selama April-Juni tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyusutan terbesar terjadi di Portugal, yaitu 1,2 persen. Data dari Yunani sejauh ini belum tersedia.
Data ini disampaikan Eurostat, yang menghimpun statistik dari 17 negara pengguna mata uang euro.
Pada kuartal sebelumnya tahun ini tidak ada pertumbuhan di zona euro. Kecenderungan dalam beberapa bulan terakhir ini mengisyaratkan negara-negara pengguna euro nyaris mengalami resesi.
Berbagai kalangan mengatakan rendahnya pertumbuhan ini membuat negara-negara di Eropa makin kesulitan mengatur utang.
Jerman, kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, tumbuh 0,3 persen di kuartal kedua tahun ini, dibantu oleh ekspor dan konsumsi dalam negeri.
Para analis mengatakan, Jerman bisa mencatat pertumbuhan 0,3 persen karena keberhasilan negara tersebut mengekspor barang di luar zona euro.
Perancis
"Sementara konsumsi dalam negeri didorong oleh rendahnya angka pengangguran, naiknya gaji, dan rendahnya tingkat inflasi," kata Christian Schulz, ekonom di Bank Berenberg.
Perancis mengumumkan pada periode ini pertumbuhan ekonominya 0 persen, lebih baik dari perkiraan awal. Dalam dua kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Perancis juga 0 persen. Pengumuman ini dikeluarkan tepat pada 100 hari masa pemerintahan Presiden Francois Hollande.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa kepercayaan rakyat atas kemampuan ekonomi Presiden Hollande terus menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.