Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tarik Duta Besarnya di Seoul

Kompas.com - 11/08/2012, 02:42 WIB

TOKYO, JUMAT - Hubungan Korea Selatan dan Jepang memanas setelah Pemerintah Jepang memutuskan memanggil pulang duta besarnya dari Seoul, Jumat (10/8). Keputusan itu diambil sebagai reaksi atas kunjungan Presiden Korsel Lee Myung-bak ke wilayah kepulauan yang disengketakan kedua negara.

Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda menyebut kunjungan Lee ke Kepulauan Takeshima, yang terletak di tengah Laut Jepang di antara wilayah Jepang dan Semenanjung Korea itu, sebagai ”tindakan tercela”. ”Ini benar-benar tidak bisa diterima. Tindakan ini sangat disesalkan,” tutur Noda di Tokyo.

Kementerian Luar Negeri Jepang memanggil pulang Duta Besar Jepang di Seoul untuk waktu yang belum ditentukan. Kemlu Jepang juga memanggil Dubes Korsel di Tokyo untuk menerima protes keras. ”Pihak kami tak punya pilihan lain kecuali merespons dengan tindakan yang sesuai,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba.

Myung-bak melakukan kunjungan mendadak ke kepulauan karang, yang oleh Korsel disebut sebagai Kepulauan Dokdo, Jumat. Dia menjadi pemimpin pertama Korsel yang mengunjungi wilayah sengketa tersebut.

Di pulau utama rangkaian pulau-pulau kecil itu, Myung-bak menemui para anggota Penjaga Pantai Korsel yang ditempatkan di pulau itu. Dia menjabat tangan para petugas dengan latar belakang bendera Korsel berkibar.

”Dokdo adalah wilayah kita dan layak kita bela dengan mempertaruhkan nyawa. Pastikan untuk menjaga kepulauan ini dengan penuh kebanggaan,” ujar Myung-bak di hadapan para petugas penjaga pantai. Myung-bak juga berfoto dengan latar belakang batu karang bertuliskan ”Wilayah Republik Korea”.

Menjadi ganjalan

Meskipun dalam sengketa, Korsel menempatkan kesatuan kecil penjaga pantai di pulau itu sejak 1954. Sebagian besar kepulauan itu tak berpenghuni. Hanya ada sepasang suami-istri Korea yang menjadi penduduk tetap di pulau utamanya.

Namun, kawasan perairan di sekitar kepulauan itu sangat kaya sumber daya perikanan. Korsel juga meyakini, dasar laut di kawasan itu menyimpan cadangan besar gas bumi.

Kawasan kepulauan kecil dengan luas total daratan hanya 18,7 hektar itu menjadi ganjalan hubungan Korsel-Jepang meski kedua negara memiliki hubungan mesra di bidang lain. Kedua negara adalah sama-sama sekutu Amerika Serikat, memiliki hubungan perdagangan dan pariwisata yang sangat erat, dan menjadi mitra dalam menghadapi Korea Utara.

Selain urusan teritorial di Dokdo/Takeshima, hubungan kedua negara juga masih sangat sensitif terkait trauma masa lalu saat Jepang menduduki Korea. Korsel masih gusar dengan sikap Jepang yang tak mau memberikan ganti rugi kepada perempuan-perempuan Korea yang dijadikan budak seks oleh tentara Jepang semasa Perang Dunia (PD) II.

Hubungan kedua negara terancam semakin memanas setelah dua menteri di kabinet PM Noda menyatakan akan berziarah ke Kuil Yasukuni di Tokyo, pekan depan. Kuil tersebut menjadi tempat penghormatan para prajurit Jepang yang gugur di medan PD II. (AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com