Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ernesto Ancam Kawasan Pesisir

Kompas.com - 10/08/2012, 02:57 WIB

Veracruz, Kamis - Badai Tropis Ernesto menyusuri pesisir selatan Teluk Meksiko, Kamis (9/8) dini hari, melewati sebagian dari sumur minyak lepas pantai negara itu. Topan itu terus membangun kekuatan sebelum mencapai daratan di kawasan yang rentan banjir.

Hari Rabu, badai tropis yang menyertai topan itu menerpa Semenanjung Yucatan, merobohkan pohon-pohon dan tiang listrik, walau kerusakan yang diakibatkan tidak parah.

Ernesto, yang mencapai daratan sebagai topan kategori satu sebelum diturunkan menjadi badai tropis, menjatuhkan hujan lebat di kawasan itu.

Bandara Chetumal, kota berpenduduk 151.000 jiwa, melaporkan kerusakan kecil, juga di Majahual, kota wisata di Negara Bagian Quintana Roo.

Ernesto bergerak ke perairan terbuka, Rabu malam, setelah melintasi Semenanjung Yucatan. Badai tropis itu diperkirakan tetap dekat ke pesisir dalam perjalanannya ke arah barat, menimbulkan kekhawatiran hujan lebat bagi desa-desa pesisir.

Pusat Topan Nasional Amerika Serikat mengatakan, angin badai itu meningkat mencapai kecepatan 110 kilometer per jam setelah berada di perairan terbuka. Kekuatannya diprediksi bertambah hingga menjadi topan lagi.

Departemen Dalam Negeri Meksiko mengatakan, Ernesto akan mencapai daratan antara pelabuhan minyak Coatzacoalcos dan kota Alvarado di Negara Bagian Veracruz di Teluk Meksiko. Pusat topan AS memperkirakan Ernesto mencapai daratan pada sore atau awal Kamis malam.

Pejabat Badan Pertahanan Sipil Meksiko, Victor Hugo, mengatakan, mereka telah mempersiapkan sekitar 20 selter badai di Veracruz.

Petroleos Mexicanos, perusahaan minyak negara yang memonopoli tambang minya di Veracruz, mengatakan terus memantau ketat perkembangan badai. Namun, mereka belum berencana mengevakuasi 200 anjungan minyak di daerah itu.

Mulai pulih

Di Filipina, petugas dan warga mulai membersihkan kota Manila yang dilanda banjir akibat hujan deras yang menyertai Topan Saola, pekan lalu. Air mulai surut setelah sebelumnya warga harus mengarungi air sampai setinggi bahu. Layanan listrik, air, dan komunikasi mulai pulih. Hampir 300.000 orang masih di tempat penampungan.

Para ahli mengatakan, banjir di Manila itu akibat buruknya perencanaan, lemahnya hukum, dan perang kepentingan politis daripada bencana alam. Rusaknya daerah resapan air, maraknya hunian liar di zona berbahaya, dan terabaikannya sistem drainase adalah sebagian faktor yang membuat Manila lebih rentan banjir.

Ahli tata kota Nathaniel Einseidel mengatakan bahwa Filipina punya pengetahuan teknis dan bisa mendapatkan dana untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi tidak ada visi atau kemauan politik. (AP/AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com