Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2012, 16:54 WIB
|
EditorFarid Assifa

MEDAN, KOMPAS.com -- Dua penumpang Garuda Citylink dengan nomor penerbangan Q6-831 tujuan Medan-Jakarta keberangkatan 08.40 WIB, Ishak (34) dan Yosep (32), diturunkan paksa oleh pilot saat hendak berangkat di Terminal Kebarangkatan Domestik, Bandara Polonia Medan, Kamis (9/8/2012).

Informasi yang dihimpun wartawan di lokasi, keduanya diturunkan secara paksa oleh pilot karena masih dalam keadaan mabuk saat memasuki pesawat dan membuat onar. Merasa terganggu, keduanya pun langsung diturunkan paksa sebelum pesawat berangkat ke Jakarta.

Kedua warga Papua ini seyogianya hendak berangkat ke Papua tapi harus transit dalu di Jakarta. Setelah ditunggui selama setengah jam, keduanya akhirnya sadar dan langsung dipulangkan oleh agen tiket perjalanan yang mengurus tiket mereka.

Kepala Sekuriti Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Ermansyah mengaku, keduanya diturunkan karena masih dalam keadaan mabuk berada di dalam pesawat.

"Keduanya diturunkan paksa karena masih dalam pengaruh alkohol. Mereka dipulangkan oleh agen tiket perjalanan yang mengurus, dan mereka hanya dimintai keterangan serta surat perjanjian agar tak membuat onar lagi," jelasnya.  

Hal senada diucapkan Kepala Pos Polisi Bandara Polonia Medan Aiptu Saut Sihombing saat ditemui di Kantor Staf OIC Duty Manager Bandara Polonia Medan.

"Keduanya disadarkan, dan setelah sadar keduanya langsung dipulangkan dengan pesawat lainnya karena Garuda Citilink tak mau memulangkan keduanya sebab masih dalam pengaruh alkohol," kata Saut.

Sementara itu, Staff OIC Duty Manager Bandara Polonia Medan, Andi mengaku tak mengetahui peristiwa tersebut. "Belum dapat informasi mengenai hal itu karena tadi pas rapat dengan pimpinan," ujarnya.

Kepala Seksi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara (Otband) Bandara Polonia Medan Havandi Gusli menyatakan, jika hal seperti itu terjadi, pihak maskapai harus menurunkan penumpang tersebut karena dinilai sudah mengganggu penerbangan.

"Daripada mengganggu penerbangan, konsekuensinya penumpang harus diturunkan secepatnya," katanya.

"Dia turunkan paksa karena sudah menjadi kebijakan dan dalam hal ini sekuriti harus lebih jeli lagi dalam memeriksa calon penumpang saat melewati pemeriksaan X-Ray dan pemeriksaan orang," tegas Havandi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com