Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malapetaka Baru Mengancam Warga Gaza

Kompas.com - 09/08/2012, 08:38 WIB
Kistyarini

Penulis

"Mesir memblokade truk-truk yang mengangkut barang-barang dan bahan bakar menuju terowongan," kata Abu Jihad, yang mengelola sebuah terowongan bahan bakar.

Meskipun dia sependapat bahwa Mesir perlu bertindak untuk menangkap para penjahat, kata Abu Jihad, menutup terowongan bakal menjadi pukulan berat buat Gaza.

"Siapa yang akan memasok makanan dan minuman bagi rakyat di sini? Bagaimana pembangkit listrik bisa bekerja tanpa BBM? Kehidupan di sini bergantung pada terowongan-terowongan itu," katanya.

Dalam beberapa jam setelah serangan terhadap penjaga perbatasan Mesir, kepolisian Hamas langsung waspada, mengerahkan banyak personelnya di sepanjang perbatasan untuk mengusir orang-orang.

Ihab al-Ghussein, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, mengatakan, kondisi siaga itu akan terus berlangsung "selama yang diperlukan" untuk memastikan tidak ada pelaku memasuki wilayah Gaza.

Al-Ghussein menegaskan, tidak ada pelaku (penyerangan) dari Gaza.

"Gaza tidak terlibat dalam serangan itu dan tidak ada orang Gaza yang menyelinap keluar melalui terowongan," tuturnya. Dia menolak "tuduhan tak berdasar" yang mengarah kepada warga Palestina. Dia menggambarkan tuduhan itu sebagai "karangan Israel".

Wakil Menteri Luar Negeri Ghazi Ahmad mengatakan, perlintasan Rafah akan dibuka kembali "dalam beberapa hari mendatang jika terbukti tidak ada orang Gaza yang terlibat dalam serangan itu, tapi (pembukaan) terowongan-terowongan itu akan membutuhkan waktu lebih lama."

"Kami menutup terowongan-terowongan itu untuk mencegah siapapun menyusup masuk ataupun keluar dari Gaza selama perburuan para pelaku (serangan) dan orang-orang yang mendukung mereka," Ghazi Ahmad menegaskan.

Dia mengakui, menutup terowongan itu "berpengaruh buruk" terhadap Jalur (Gaza) seperti yang sudah diketahui bahwa Ghaza bergantung pada terowongan untuk mendapatkan makanan, bahan bangunan, seperti semen, dan bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com