Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran, Pemburu Rongsokan Raup Rp 10 Juta

Kompas.com - 09/08/2012, 07:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masih ada yang tersisa dari peristiwa kebakaran hebat di Karet Tengsin pada Senin malam lalu. Di saat semua merasakan kesedihan atas peristiwa itu, para pemburu rongsokan, salah satunya adalah Abas (27), mengaku pendapatannya meningkat drastis, justru setelah kebakaran terjadi.

Ketika warga korban kebakaran Karet Tengsin harus meratapi hilangnya rumah dan harta benda mereka, Abas terlihat mencari barang rongsokan yang bahkan sudah menjadi abu dari bangkai rumah ke bangkai rumah lainnya. "Bukannya mensyukuri kalau ada bencana, tapi ya gimana lagi, pekerjaan kami memang cari rongsokan. Kalau habis kebakaran banyak banget rongsokannya," kata Abas di sela-sela pencarian rongsokan di lokasi kebakaran, Rabu (8/8/2012).

Barang-barang rongsokan yang sudah terkumpul, menurutnya, akan dijual kembali ke tempat penampungan rongsokan. "Kami memang memburu rongsokan, jadi setiap ada kebakaran, kami langsung bawa orang ke tempat kejadian perkara (TKP), menawar rongsokan-rongsokan itu, terus nanti dijual lagi," ujar Abas.

Semua barang rongsokan yang warnanya menghitam itulah yang dibeli. "Biasanya pasti borongan satu rumah. Rongsokannya kayak seng sama asbes," lanjutnya.

Abas mengakui, jika terjadi kebakaran besar, ia pun bisa mendapatkan untung bersih yang sangat besar, mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 10 juta. "Biasanya kalau hari biasa cuma dapet barang satu gerobak, kalau habis kebakaran bisa dapet sampai 30 gerobak," ujarnya sambil tertawa.

Abas memasang tarif Rp 100.000 per gerobak untuk barang yang dijual kepadanya. Setelah itu, Abas akan menjualnya kembali di tempat penampungan rongsokan. "Dijual lagi Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Ya bisa dapet 2 sampai 3 kuintal," katanya.

Selain itu, rezeki nomplok juga menghampiri Bewok (31). Saat ditanya mengenai pekerjaannya, ia mengenalkan dirinya sebagai juragan gerobak. Ia menyewakan gerobaknya dengan tarif sampai sebesar Rp 200.000 per hari. Gerobak yang ia miliki untuk disewakan ada 12 buah. Walaupun terbilang harganya cukup tinggi, tetapi "dagangannya" tersebut tetap saja laku.

Menurutnya, barang dagangannya itu lebih banyak disewa oleh para sukarelawan yang mendirikan posko guna membantu evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com