Operasi yang digelar Rabu dini hari itu mengincar sejumlah sasaran yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata di sepanjang kawasan dari kota El Arish hingga perbatasan Mesir-Jalur Gaza sejauh 40 kilometer.
Beberapa kali suara ledakan keras terdengar di sekitar kota Sheikh Zuweid, yang terletak antara El Arish dan perbatasan Mesir-Jalur Gaza, khususnya di Desa Touma. Pasukan Mesir mengerahkan heli-heli Apache untuk menyerbu kota yang dikenal sebagai salah satu basis kaum militan di Semenanjung Sinai.
Sedikitnya 20 anggota kelompok bersenjata tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan pasukan Mesir itu. Demikian dilaporkan wartawan Kompas,
Beberapa jam sebelumnya, tepatnya pada Selasa malam, kelompok-kelompok bersenjata kembali menyerang tiga pos militer Mesir di sekitar kota El Arish, termasuk satu pos pemeriksaan di jalur jalan raya menuju Rafah di perbatasan Mesir-Jalur Gaza.
Kelompok bersenjata dilaporkan membuat perangkap di beberapa titik untuk menyergap pasukan Mesir. Mereka juga berusaha menembak jatuh helikopter tempur Mesir.
Sejumlah aparat keamanan dan prajurit Divisi II Angkatan Darat Mesir dilaporkan mengalami luka-luka dalam aksi saling serang itu.
Suasana di kawasan tersebut serta-merta menjadi seperti medan perang sejak Selasa malam hingga Rabu pagi. Namun, suasana dilaporkan berangsur-angsur tenang kembali, Rabu siang.
Ratusan warga kota El Arish, Rabu siang, turun ke jalan menggelar unjuk rasa meminta militer Mesir terus melancarkan serangan terhadap gembong-gembong kelompok militan di wilayah itu.
Kementerian Pertahanan Mesir, Senin lalu, mengumumkan bahwa Divisi II AD Mesir dalam keadaan siaga penuh. Divisi II yang bermarkas di kota Ismailiya, sekitar 110 kilometer arah timur kota Kairo, bertanggung jawab atas keamanan di lokasi strategis sepanjang Terusan Suez dan wilayah Gurun Sinai Utara hingga perbatasan Mesir-Jalur Gaza dan Mesir-Israel.
Anggota Divisi II dalam jumlah besar yang dilengkapi kendaraan lapis baja dan helikopter tempur Apache buatan AS telah menyeberangi Terusan Suez sejak Senin lalu menuju kota El Arish dan wilayah sekitar perbatasan.
Militer Mesir juga menyatakan wilayah Semenanjung Sinai Utara sebagai wilayah tertutup. Selain persenjataan berat, pasukan Mesir juga mengerahkan sejumlah buldoser untuk menutup terowongan bawah tanah yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza.
Mesir menutup pula sejumlah kawasan di sekitar kota resor wisata Sharm El Sheikh dan Nuweiba di Sinai Selatan. Militer khawatir simpatisan kelompok militan bersenjata di Sinai Utara akan melancarkan serangan balasan ke wilayah wisata itu.
Pengerahan kekuatan militer besar-besaran ini merupakan reaksi Kairo atas penyerangan sekelompok orang bersenjata ke pos penjaga perbatasan Mesir, Minggu malam. Juru bicara kepresidenan Mesir, Yaser Ali, mengungkapkan, sejauh ini belum ada informasi lengkap dan pasti tentang identitas pelaku serangan yang menewaskan 16 anggota militer Mesir itu.
Ali menjelaskan, ada dugaan bahwa penyerang adalah warga Mesir, tetapi ada juga yang menyebut penyerang adalah gabungan antara warga Mesir dan warga Palestina.