Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Tunjuk Perdana Menteri Baru

Kompas.com - 07/08/2012, 14:42 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Perdana Menteri sementara Suriah yang baru, Omar Ghalaonji, langsung memimpin rapat kabinet darurat, sehari setelah pendahulunya, Riyad Hijab, membelot ke kubu oposisi.

Kementerian Informasi Suriah mengatakan, rapat kabinet digelar untuk menunjukkan bahwa rezim Bashar al-Assad tetap berfungsi dan siapapun yang membelot akan digantikan oleh pejabat baru.

Amerika Serikat sebelumnya mengklaim pembelotan Perdana Menteri Suriah yang lama, Riyad Hijab menunjukkan bahwa rezim Assad mulai runtuh dari dalam. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pembelotan tingkat tinggi itu menandakan bahwa genggaman Presiden Assad atas kekuasaan "melemah."

"Jika ia tidak bisa menjaga keutuhan di lingkaran dalamnya, hal itu adalah refleksi dari ketidakmampuannya menjaga pengikut diantara rakyat Suriah yang tidak berada dibawah ancaman senjata," kata dia. "Momentumnya kini ada pada oposisi dan dengan rakyat Suriah."

Dalam keterangannya, Perdana Menteri sementara Suriah, Omar Ghalaounji juga mengatakan, semua menteri ikut dalam rapat kabinet dan menyangkal sejumlah menteri ikut membelot.

Sementara itu, aktivis oposisi melaporkan bentrokan terbaru terjadi di utara Aleppo, ketika pasukan pemerintah Suriah membombardir dan berupaya menguasai kantong-kantong yang dikuasai kelompok pemberontak.

Sejumlah aktivis mengatakan, serangan bom yang dilakukan pasukan Suriah menyebabkan sekitar 200 orang tewas pada Senin (06/07) di beberapa tempat, seperti dilaporkan wartawan BBC di Beirut, Lebanon, Jim Muir.

Televisi pemerintah Suriah dalam laporannya menyatakan, pasukan pemberontak yang disebut "kelompok teroris" terus terdesak, dan pasukan Suriah berhasil merebut dua kantor polisi yang sebelumnya dikuasai kelompok pemberontak.

Menetap di Qatar

Sebelumnya, Juru bicara Riyad Hijab mengatakan, sang perdana menteri dan keluarganya telah meninggalkan Suriah. Ia mengatakan Hijab kini berada di "lokasi aman." Ada spekulasi bahwa Hijab telah menyeberangi perbatasan menuju Yordania, meski televisi pemerintah Yordania kemudian membantahnya.

Wartawan BBC Jim Muir di Lebanon mengatakan Hijab diperkirakan akan menetap di Qatar. "Saya telah membelot dari rezim teroris dan pembunuh dan saya kini bergabung dengan revolusi suci," demikian pernyataan Hijab yang dibacakan oleh juru bicaranya Mohammed el-Etri. "Saya mendeklarasikan bahwa sejak hari ini saya adalah prajurit revolusi suci ini."

Hijab -seorang penganut Sunni- berasal dari kawasan Deir al-Zour di Suriah timur yang juga menjadi tempat pemberontakan.

Sebelumnya, televisi Suriah melaporkan Hijab telah dipecat dan diganti wakilnya Dr Omar Ghalawbunji.

Pengumuman pemecatan Hijab ini dilakukan tidak lama setelah serangan bom di lantai tiga gedung radio dan televisi pemerintah Suriah di Damaskus, menyebabkan tiga orang luka dan kerusakan besar. Namun televisi Suriah tetap beroperasi walaupun terjadi serangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com