WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebuah masjid di kota Joplin, Missouri, Amerika Serikat, terbakar habis yang diduga akibat dbakar, Senin (6/8/2012), sehari setelah serangan mematikan terhadap sebuah kuil Sikh di Oak Creek, Wisconsin.
Petugas pemadam kebakaran dan polisi dihubungi ke Islamic Center itu pada pukul 03.40 dini hari, sekitar satu jam sebelum umat Muslim menggunakannya untuk bersembahyang, kata petugas Biro Penyelidik Federal (FBI).
"Bangunan itu benar-benar hancur," kata Sharon Rhine, juru bicara kantor sherif Jasper County.
Tidak ada yang terluka dalam insiden itu. "Tidak ada yang ditahan. Kami tidak ingin menyebut (peristiwa) ini kejahatan akibat kebencian (hate crime) tanpa informasi atau bukti ada orang yang melakukannya," imbuh Rhine.
Kebakaran tersebut terjadi setelah pada 4 Juli lalu seseorang melemparkan bom molotov ke atap masjid yang sama dan menyebabkan kerusakan kecil.
Kamera pengawas masjid itu menangkap wajah pelaku dan baru-baru ini FBI menawarkan hadiah sebesar 50.000 dollar AS bagi informasi yang bisa menghasilkan penangkapan pelaku. Namun, hingga kini belum ada orang yang ditangkap.
Juru bicara FBI, Bridget Patton, mengatakan, kedua insiden itu terjadi pada tengah malam, tetapi FBI akan "menunggu untuk memastikan penyebab kebakaran".
"Jika terbukti kebakaran itu disengaja, kami akan melakukan penyelidikan untuk menemukan apakah ada hubungan antara kebakaran ini dan peristiwa 4 Juli lalu," papar Patton.
Namun, komunitas Muslim setempat, yang jumlahnya sekitar 125 orang, mengatakan, kebakaran itu merupakan serangkaian serangan terhadap masjid mereka sejak didirikan pada 2007.
"Kami terus-menerus diserang," kata mantan anggota dewan masjid, Navid Zaidi (47). "Papan nama kami dibakar.... Kotak surat kami dihancurkan beberapa kali. Ada bekas peluru di papan kami."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.