Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Mesir dan Israel Siaga Penuh

Kompas.com - 07/08/2012, 02:46 WIB

Kairo, Kompas - Militer dan aparat keamanan Mesir, Senin (6/8), memblokade wilayah Gurun Sinai Utara, khususnya wilayah antara kota El Arish dan perbatasan Mesir-Jalur Gaza sepanjang 40 kilometer. Militer Mesir melancarkan sweeping terhadap semua kendaraan dan warga serta rumah-rumah di wilayah tersebut.

Langkah militer Mesir itu diambil menyusul serangan ganda mengejutkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal yang diduga berasal dari kelompok Islam militan, Minggu malam. Serangan dilancarkan terhadap kamp polisi perbatasan Mesir di Gurun Sinai dan pos militer Israel di pintu gerbang Kerem Shalom, yang merupakan perbatasan segitiga Jalur Gaza, Mesir, dan Israel.

Sedikitnya 16 polisi perbatasan Mesir dari satuan keamanan pusat tewas dalam serangan itu dan tujuh lainnya luka-luka. Demikian dilaporkan oleh wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.

Satuan militer Divisi II Mesir, yang bermarkas di kota Ismailiya, sekitar 110 km arah timur Kairo, juga dalam keadaan siaga penuh. Divisi II bertanggung jawab atas keamanan di sepanjang Terusan Suez dan wilayah Gurun Sinai Utara hingga perbatasan Mesir- Jalur Gaza dan Mesir-Israel.

Pemerintah Mesir mengumumkan penutupan pintu gerbang Rafah yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza hingga waktu yang belum ditentukan.

Seusai menggelar rapat darurat dengan Dewan Agung Militer (SCAF), Presiden Mesir Muhammad Mursi, Minggu malam, menegaskan telah mengeluarkan instruksi agar militer dan aparat keamanan segera bergerak untuk kembali menguasai Gurun Sinai. Mursi berjanji akan memburu pelaku dan otak serangan.

Serangan tersebut dinilai pukulan terhadap pemerintahan Presiden Mursi yang baru melantik kabinetnya hari Kamis pekan lalu. Serangan itu juga terjadi hanya sehari setelah Mursi bertemu dengan jajaran perwira dan anggota militer Divisi II di Ismailiya.

Gerakan Hamas di Jalur Gaza juga mengutuk serangan di Gurun Sinai itu, yang mereka sebut tindakan kriminal keji.

Pemimpin Hamas Ismail Haniya menegaskan, Hamas tak terlibat dalam serangan tersebut. Pemimpin Hamas yang lain, Mahmud Zahar, mengatakan kepada stasiun televisi Al Jazeera, pihaknya berjanji akan memburu dan menangkap elemen Palestina yang terlibat dalam serangan itu.

Hamas juga langsung mengambil tindakan menutup semua terowongan bawah tanah yang selama ini menjadi akses penyelundupan barang dan manusia antara Mesir dan Jalur Gaza.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com