Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Dua Sudan di Tangan China

Kompas.com - 06/08/2012, 20:47 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sempat berseteru berdarah, dua Sudan ---Sudan dan Sudan Selatan--- akhirnya meneken kerja sama pengolahan minyak dengan China. Bahkan, catat Xinhua pada Senin (6/8/2012), China meminta dengan tegas kepada Sudan Selatan untuk melindungi minyak buminya melalui kerja sama itu.

Di dalam kerja sama itu, kedua Sudan akan saling berbagi sumber-sumber minyak bumi. Perjanjian itu juga menyebutkan kalau Sudan Selatan bisa mengekspor minyaknya melalui pelabuhan Sudan. "China memberi penghargaan terwujudnya perjanjian itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang di Beijing.

Tak hanya itu, China juga berpesan kepada Sudan Selatan agar kembali mencapai target produksi minyak mentahnya. "Sudan Selatan juga harus menormalisasikan pengangkutan minyak mentahnya," kata perjanjian itu.

Sebagaimana diketahui, kisruh soal minyak muncul lima bulan sejak Sudan Selatan memproklamasikan diri sebagai negara merdeka dari saudaranya, Sudan, pada Juli 2011.

Sudan merasa kalau Sudan Selatan mencuri sumber minyaknya. Hal sama menjadi tudingan Sudan Selatan.

Sejatinya, mayoritas sumber minyak ada di Sudan selatan. Tapi, negara itu tidak memiliki pelabuhan. Lantaran itulah, Sudan Selatan memerlukan pipa-pipa minyak untuk mengalirkan minyaknya ke pelabuhan di Sudan. Silang sengketa macam inilah yang akhirnya berkepanjangan hingga menyeret perkara garis demarkasi kedua negara. Perang pun sempat tak terelakkan.

China, menurut Qin Gang, memang memainkan peranan penting dalam mendinginkan suhu politik di kedua Sudan. Upaya bersama Uni Afrika itu akhirnya membuahkan hasil penting yang mengalirkan minyak tersebut ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com