Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Senator AS Serukan Bantu Pemberontak Suriah

Kompas.com - 06/08/2012, 15:51 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Tiga senator terkemuka Amerika Serikat, Minggu (5/8) malam, menyerukan perlunya bantuan langsung militer AS kepada pemberontak Suriah. Bantuan yang diusulkan mencakup penggunaan kekuatan udara AS untuk melindungi daerah-daerah di negara itu yang dikuasai pemberontak.

Para senator itu, John McCain, Joseph Lieberman dan Lindsey Graham, mengatakan dalam opini di Washington Post bahwa mereka menyadari risiko yang terkait dengan semakin dalamnya keterlibatan AS dalam konflik di Suriah. "Tetapi kelambanan bisa membawa risiko lebih besar bagi Amerika Serikat, dalam hal hilangnya sejumlah nyawa, menyia-nyiakan peluang strategis dan nilai-nilai yang dikompromikan," kata mereka.

Para senator itu mengatakan, Amerika Serikat harus "langsung dan terbuka" memberikan bantuan kepada oposisi bersenjata, termasuk senjata, intelijen dan pelatihan. "Apapun risiko dari apa yang kita lakukan, hal itu jauh lebih berat ketimbang risiko kita hanya terus duduk berpangku tangan, berharap untuk yang terbaik," kata mereka.

Para penulis itu mencatat bahwa bantuan AS harus diberikan kepada kelompok-kelompok yang menolak ekstremisme dan sektarianisme baik kata maupun perbuatan. Para senator itu mengatakan, Amerika Serikat harus bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk memperkuat daerah-daerah yang telah mereka kuasai di Suriah.

"Ini tidak akan memerlukan pasukan AS di lapangan, tetapi bisa melibatkan penggunaan kekuatan udara kami secara terbatas dan aset-aset unik Amerika lainnya," tulis mereka. Para anggota legislatif itu tidak merinci apa saja aset yang mereka maksudkan.

Para senator memperingatkan bahwa karena keengganan AS untuk membantu pemberontak Suriah, Amerika Serikat di Timur Tengah semakin terlihat seakan menyetujui tanpa protes pembantaian yang terus berlanjut terhadap warga sipil Arab dan Muslim. "Keengganan ini, kami khawatir, bisa seperti kegagalan kita untuk menghentikan pembantaian orang Kurdi dan Syiah di bawah Saddam Hussein di Irak atau dari suku Tutsi di Rwanda - yang menghantui bangsa kita di tahun-tahun mendatang," demikan menurut pendapat mereka.

Imbauan tersebut muncul saat pesawat-pesawat tempur rezim Suriah menggempur posisi pemberontak di kota terbesar kedua Suriah, Aleppo,  hari Minggu menjelang ancaman serangan darat oleh lebih dari 20.000 pasukan yang berkumpul di sekitar ibu kota perdagangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com