JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun investor menekan pasar global, bank sentral Uni Eropa (ECB) bergeming.
Hasil keputusan ECB semalam, selain tidak mengubah suku bunga patokan yang saat ini sebesar 0,75 persen, juga tidak memberikan komentar mengenai rencana pembelian obligasi pemerintah di pasar perdana.
Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, rencana tersebut pada dasarnya adalah membiayai defisit anggaran dengan cetak uang.
"Kemungkinan rencana tersebut terkendala dengan pakem IMF yang mengutamakan independensi bank sentral, dan bertentangan engan rencana disiplin fiskal sebagai solusi penyelesaian krisis utang di Uni Eropa," kata Lana, di Jakarta, Jumat (3/8/2012).
Namun dalam kondisi terdesak seperti di Uni Eropa yang mengalami fiscal trap, diperlukan kebijakan yang tidak konvensional.
Pasar pun merespon negatif hasil keputusan pertemuan ECB tersebut. Euro kembali melemah, indeks bursa global turun, imbal hasil Italia dan Spanyol langsung naik. Harga pun akibatnya langsung turun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.