Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kofi Annan Mundur sebagai Utusan PBB

Kompas.com - 03/08/2012, 08:51 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Utusan internasional untuk Suriah, Kofi Annan, menyatakan akan mengundurkan diri dari perannya sebagai utusan PBB dan Liga Arab. Kofi Annan akan mengundurkan diri mulai akhir Agustus mendatang. Dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis (2/8/2012), Annan mengatakan tidak mungkin baginya menjalankan tugasnya.

Annan menyalahkan tindakan pemerintah Suriah, oposisi dan komunitas internasional. "Militerisasi yang semakin meningkat di lapangan dan kurangnya persatuan di Dewan Keamanan secara mendasar mengubah situasi bagi keefektifan peran saya," kata Annan.

"Namun demikian pertumpahan darah berlanjut, terutama disebabkan kerasnya pendirian pemerintah Suriah, dan penolakannya melaksanakan rencana enam pokok, dan juga karena peningkatan aksi militer oleh oposisi - semuanya diperburuk dengan perpecahan di kalangan masyarakat internasional," jelas Kofi Annan.

Sekjen PBB juga mengumumkan pengunduran diri Annan dengan penuh rasa penyesalan. "Kofi Annan berhak mendapatkan penghormatan karena dia telah mencurahkan seluruh kemampuannya untuk tugas paling sulit dan tidak berpotensi mendapatkan penghargaan," kata Ban dalam pernyataan tertulisnya.

Rusia, yang memveto rencana resolusi Dewan Keamanan PBB, menyatakan penyesalannya atas mundurnya Kofi Annan.  "Moskwa selalu memberikan dukungan terhadap kerja Annan," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin.

Cari Penerus

Ban melanjutkan dirinya kini tengah berdiskusi dengan Liga Arab untuk mencari penerus demi melanjutkan upaya perdamaian. "Saya tetap yakin pertumpahan darah bukanlah jawaban. Setiap hari, pertumpahan darah hanya akan menambah sulit penyelesaian dan membawa seluruh negara jatuh ke dalam penderitaan yang lebih dalam," tambah Ban.

Masih dalam pernyataan tertulisnya Ban Ki-moon menyatakan salah satu usulan dalam enam poin rencana damai Annan hingga kini belum dilaksanakan di Suriah, meski cara itu adalah harapan terbaik negeri itu menyelesaikan krisis politik.

Selain itu, upaya mediasi di Suriah bertambah sulit dengan perpecahan di Dewan Keamanan PBB. Negara-negara yang memiliki hak veto hingga kini belum menemukan kata sepakat terkait tindakan yang harus dilakukan terhadap Suriah.

Rencana damai usulan Kofi Annan yang didukung dunia internasional terdiri atas enam hal utama. Keenam hal itu antara lain adalah penghentian penggunaan senjata berat, memberikan akses aman untuk bantuan kemanusiaan serta kebebasan berunjuk rasa dan media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com