DAMASKUS, KOMPAS.com - Dewan Nasional Oposisi Suriah mengkritik eksekusi mati yang dilakukan kelompok pemberontak terhadap beberapa tawanan yang diyakini sebagai anggota milisi pendukung rezim Bashar al-Assad.
Dewan menganggap eksekusi mati itu sebagai tindakan kejam yang tidak bisa dibenarkan. Namun pihak pemberontak mengatakan, tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk balas dendam.
"Karena orang-orang ini telah menyiksa dan membunuh," kata salah-seorang kelompok pemberontak.
Sementara, organisasi LSM yang berbasis di AS, Human Rights Watch (HRW), mengutuk tayangan video eksekusi di Aleppo yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.
Penasihat hukum senior HRW, Clive Baldwin mengatakan kepada BBC, "Jika yang terlihat di video berupa eksekusi mati terhadap tahanan itu benar terjadi, bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang." Video yang diunggah ke internet tersebut memperlihatkan sejumlah pria terluka pada Selasa (31/07), yang salah seorang diantaranya diduga pemimpin pro pemerintah yang ditakuti masyarakat setempat.
Mereka digiring ke sebuah tempat terbuka, disandarkan ke tembok dan ditembak hingga mati dengan senapan Kalashnikov.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.