Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Sahkan Dukungan Rahasia bagi Pemberontak Suriah

Kompas.com - 02/08/2012, 11:35 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com -  Presiden Barack Obama telah menandatangani perintah rahasia yang mengesahkan dukungan AS bagi pemberontak Suriah yang memerangi pasukan Presiden Bashar Al Assad, kata sejumlah pejabat AS seperti dilaporkan CNN, Rabu (1/8).

Perintah rahasia itu, yang disebut sebagai 'temuan' intelijen, memungkinkan adanya dukungan rahasia CIA dan lembaga-lembaga AS lainnya terhadap para pemberontak Suriah. CNN melaprokan, tidak jelas kapan Obama menandatangani otorisasi untuk Suriah itu, tetapi sejumlah sumber mengatakan bahwa hal itu sudah terjadi beberapa bulan lalu.

Pemerintahan Obama telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan bantuan kepada oposisi Suriah setelah kegagalan Dewan Keamanan PBB bulan lalu dalam menyepakati sanksi lebih keras terhadap rezim Al Assad.

Apa tepatnya dukungan yang diberikan melalui kewenangan itu juga tidak jelas. Saat itu pemerintah Obama telah mengesampingkan untuk mempersenjatai para pemberontak. AS hanya mau menyediakan bantuan yang tidak mematikan, seperti peralatan komunikasi.

Pekan lalu, Departemen Keuangan AS telah menyetujui sebuah lisensi yang memungkinkan Kelompok Pendukung Suriah Washington memberikan bantuan keuangan langsung kepada Tentara Pembebasan Suriah. Perwakilan Washington dari Tentara Pembebasan Suriah diijinkan untuk melakukan transaksi keuangan atas nama kelompok pemberontak tetapi tidak diperbolehkan untuk mengirim peralatan militer.

Selama perang di Libya, Obama menandatangani sebuah perintah yang mengotorisasi bantuan rahasia yang mirip bagi pemberontak dalam pertempuran melawan pemimpin Libya, Moammar Khadafy.

Pemerintahan Obama telah menolak untuk mempersenjatai oposisi Suriah. Alasanya, sebagian, karena para pejabat AS tidak cukup tahu tentang para pemberontak itu.

Para pejabat AS, seperti dikutip CNN, mengatakan bahwa Washington bekerja sama dengan sejumlah negara lain yang mempersenjatai para pemberontak, termasuk Arab Saudi dan Qatar, dalam menemukan kelompok-kelompok mana yang layak mendapat bantuan. Sumber-sumber diplomatik juga mengatakan AS menyediakan bahan-bahan intelijen tentang pergerakan pasukan Suriah, yang kemudian diteruskan ke kelompok pemberontak.

Para ahli kebijakan luar negeri hari Rabu mendesak pemerintahan Obama untuk meningkatkan dukungannya terhadap oposisi bersenjata. Ketika memberikan pendapat di depan Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Andrew Tabler dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat menyatakan bahwa AS harus mulai mempersenjatai oposisi Suriah, tetapi hanya berdasarkan sejumlah kondisi yang tepat.

"Pada titik ini, mengingat arah konflik tersebut, saya berpikir apa yang perlu kita lakukan adalah menilai kelompok-kelompok mana kita bisa dan harus kita persenjatai, dan membuat keputusan itu," kata Tabler kepada panel Senat.

James Dobbins dari Rand Corporation menyepakati hal itu. "Waktunya telah tiba untuk mempertimbangkan dan memilih kelompok-kelompok yang paling konsisten dengan kepentingan dan visi kita untuk masa depan dan mulai untuk memanfaatkan mereka dalam arti politik internal, dengan memberikan bantuan, termasuk mungkin uang serta senjata dan saran," kata Dobbins.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com