Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: 200.000 Orang Mengungsi dari Aleppo

Kompas.com - 30/07/2012, 16:06 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),  Minggu (29/7/2012), mengatakan bahwa sekitar 200.000 orang mengungsi  dari Aleppo dalam dua hari belakangan, seiring meningkatnya serangan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Kepala Badan Kemanusiaan PBB Valerie Amos dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya belum mengetahui jumlah warga yang terjebak di kota terpadat di Suriah itu. Amos juga minta diberikan akses aman bagi badan kemanusiaan untuk menjangkau Aleppo.

Wakil Sekretaris Jenderal untuk urusan Kemanusiaan PBB itu mengatakan bahwa Komite Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Suriah memperkirakan bahwa sekitar 200.000 orang telah mengungsi dari Aleppo dan kawasan sekitarnya dalam dua hari terakhir.

"Tidak diketahui berapa banyak orang yang terjebak di kota itu mengingat pertempuran masih berlanjut hingga hari ini," kata Amos. Aleppo sebelumnya tercatat memiliki jumlah penduduk lebih kurang 2,5 juta orang.

Amos mengatakan bahwa dia "merasa sangat prihatin akan dampak dari baku tembak, penggunaan tank serta senjata-senjata berat lainnya" terhadap rakyat sipil di Aleppo, Damaskus dan lokasi lain.

Puluhan ribu rakyat Suriah memilih untuk menyeberang ke negara-negara tetangganya, Jordania, Irak dan Turki dalam beberapa hari belakangan ini untuk menghindari pertempuran.

Amos mengatakan bahwa banyak orang di Aleppo berlindung di sekolah-sekolah atau gedung-gedung publik lain. "Mereka sangat memerlukan bantuan makanan, matras dan selimut, peralatan kebersihan dan air minum," katanya.

"Saya menyerukan pada semua pihak yang bertikai untuk memastikan bahwa mereka tidak menjadikan rakyat sipil sebagai target dan menyediakan akses yang aman bagi organisasi kemanusiaan" yang akan menyalurkan bantuan kemanusiaan.

"Situasi keamanan di kota-kota itu dan sepanjang rute utama transportasi menyulitkan organisasi kemanusiaan untuk mencapai keluarga-keluarga yang mengungsi di Aleppo, Hama dan daerah lain," kata Amos.

Walaupun situasinya "sangat berbahaya", Bulan Sabit Merah dan PBB dan organisasi swasta lain masih mengirimkan makanan, selimut dan peralatan pribadi setiap memungkinkan, katanya.

Para aktivis di Suriah mengatakan lebih dari 20.000 orang telah terbunuh dalam konflik yang telah berlangsung selama 16 bulan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com