Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Tangkap Petinggi Abu Sayyaf

Kompas.com - 30/07/2012, 10:50 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Pihak berwenang Filipina menangkap seorang anggota pendiri kelompok Abu Sayyaf yang berjejaring dengan Al Qaeda, kata sejumlah pejabat keamanan, Minggu (29/7/2012). Kelompok Abu Sayyaf dipersalahkan atas sejumlah serangan teror terburuk di negara itu.

Ustaz Ahmadsali Asmad Badron, yang juga dikenal sebagai Ammad atau Hamad Ustadz Idris, ditangkap pada Sabtu lalu di daerah terpencil di Kepulauan Tawi-Tawi, Filipina selatan.

Kepala Polisi Daerah untuk Investigasi Kriminal Filipina Edgar Danao mengatakan, Badron merupakan salah seorang anggota awal Abu Sayyaf, yang didirikan tahun 1990-an dengan menggunakan dana dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden. "Badron merupakan salah seorang anggota terpercaya (Abu Sayyaf) yang menghasilkan uang tebusan jutaan peso yang dikumpulkan dari sejumlah operasi mereka," kata Danao.

Bersama seorang sepupunya, Badron bekerja dengan Galib Andang, seorang pemimpin ternama Abu Sayyaf yang dikenal sebagai "Komandan Robot". Kelompok itu melakukan serangan lintas perbatasan yang berani ke sebuah resor di Malaysia pada April 2000 dan menculik puluhan turis asing. Aksi itu membuat Abu Sayyaf mendapatkan ketenaran di mata internasional, bahkan setelah para sandera dibebaskan setelah mendapat jutaan uang tebusan melalui proses negosiasi yang diperantarai Libya, kata para pejabat.

Kelompok itu juga disebut sebagai pelaku sejumlah serangan ekstremis terburuk dalam sejarah Filipina, termasuk pemboman sebuah feri di Manila pada 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Sejumlah operasi Pemerintah Filipina yang didukung AS terhadap Abu Sayyaf menyebabkan tewasnya para pemimpin kunci kelompok itu. Sementara banyak anggota yang lain, termasuk Andang, ditangkap. Namun, ia kemudian tewas dalam upaya melarikan diri yang gagal pada 2005.

Sementara Badron, selama dalam pelarian, diduga telah membantu para militan asing dari kelompok teror regional, Jemaah Islamiyah (JI), untuk bersembunyi di Filipina selatan. JI dipersalahkan karena serangkaian serangan mematikan di Indonesia, termasuk aksi pengeboman tahun 2002 di Pulau Bali yang menewaskan 202 orang, kebanyakan turis asing.

Penangkapan Badron terjadi saat tentara Filipina memburu unit lain Abu Sayyaf di Pulau Basilan menyusul bentrokan yang menewaskan sedikitnya 10 tentara, pekan lalu.

Walau Pemerintah Filipina berulang kali menyatakan bahwa kekuatan kelompok Abu Sayyaf nyaris punah, para pengamat mengatakan kelompok itu tetap menjadi ancaman keamanan abadi karena masih ada ratusan pejuang yang aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com