Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Istri Bo Xilai Jadi Pengalih Perhatian

Kompas.com - 28/07/2012, 04:51 WIB

BEIJING, JUMAT - Sejumlah kalangan menilai pemimpin komunis di China ingin kasus pembunuhan, yang diduga melibatkan istri politisi terkenal Bo Xilai, Gu Kailai, bisa segera tuntas sebelum proses peralihan kepemimpinan dalam Partai Komunis negeri itu berlangsung akhir tahun ini.

Keinginan itu terlihat ketika Pemerintah China secara resmi mengajukan tuntutan atas Kailai dan pembantunya, Kamis (26/7), atas dugaan pembunuhan pengusaha Inggris, Neil Heywood.

Menurut Willy Lam, pakar China di Universitas China di Hongkong, Jumat, penanganan skandal pembunuhan itu akan mengalihkan fokus masyarakat dari kasus lain yang melibatkan suami Kailai.

”Bo Xilai kemungkinan tidak lagi diperlakukan kasar. Tuntasnya kasus ini sangat penting bagi keharmonisan partai, menjelang kongres yang digelar sebentar lagi,” ujar Lam.

Karier Bo Xilai, mantan wali kota Chongqing dan salah satu bintang dalam Partai Komunis China, hancur berantakan terseret kasus istrinya. Xilai sebelumnya juga dituduh melanggar disiplin partai karena terlibat korupsi.

Peralihan fokus dari kasus Bo Xilai ke kasus istrinya dipercaya dilakukan untuk menyelamatkan Bo dari kemungkinan dituntut secara hukum. Jika itu terjadi, akan muncul persoalan di tubuh Partai Komunis China.

Menurut Joseph Fewsmith dari Universitas Boston, usaha untuk menyelamatkan Bo muncul akibat proses tawar-menawar kekuatan yang bersaing dalam tubuh Partai Komunis China. Fewsmith mengatakan, faksi-faksi di dalam tubuh partai kini tengah bersaing berebut pengaruh.

Kongres Partai Komunis akhir tahun ini akan menentukan suksesi kepemimpinan China. Presiden China Hu Jintao diperkirakan mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada generasi lebih muda yang dipimpin Wakil Presiden Ji Xinping.

Kompromi

”Dengan kompromi itu, diharapkan kongres Partai Komunis ke-18 bisa berlangsung mulus,” ujar Fewsmith. Dalam kongres tetap ada tawar-menawar, tetapi sejumlah isu besar, termasuk kasus Bo, sudah tuntas sejak awal.

Media Pemerintah China membanggakan, pengadilan kasus Kailai dan kejatuhan posisi Bo di Partai Komunis menunjukkan tak satu pun pemimpin di China bebas dari hukuman jika melanggar. Dalam editorialnya, harian Global Times edisi Jumat menulis, pengadilan akan menguji apakah prinsip ”kesetaraan setiap orang di depan hukum” benar-benar berlaku di China.

Proses pengadilan Kailai diperkirakan berlangsung singkat, tak lebih dari 10 hari, termasuk pembacaan vonis. Jika terbukti bersalah, Kailai bisa terancam hukuman mati. Namun, belum ada penjelasan kapan pengadilan dimulai. Sejumlah sumber mengatakan, pengadilan dimulai bulan depan.

Menurut kantor berita Xinhua, Kailai bermasalah dengan Heywood, teman dekatnya, soal uang. Kailai khawatir masalah itu mengancam keselamatan dirinya dan putranya, Bo Guagua, yang sempat dibantu Heywood saat bersekolah di Inggris.

Dengan alasan itu, Kailai dan pembantunya, Zhang Xiaojun, dituduh meracuni Heywood, November 2011. Sebelumnya, Heywood dilaporkan tewas akibat serangan jantung karena terlalu banyak minum alkohol.

Walau isu Kailai menjadi topik terpanas dalam situs mikroblog Sina Weibo, para pengguna tak dapat mengomentarinya secara online. Penggunaan internet di China juga tak bisa mengakses informasi apa pun dengan kata kunci ”Gu Kailai”. (AFP/AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com