Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Hentikan Tragedi Kemanusiaan di Suriah

Kompas.com - 26/07/2012, 19:45 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyerukan agar komunitas internasional bersama-sama menghentikan tragedi kemanusiaan di Suriah. Presiden Yudhoyono memandang, dunia internasional tak dapat mengandalkan upaya diplomasi dan solusi politik yang dijalankan Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan untuk mengakhiri perang saudara di Suriah.

"Indonesia mengusulkan lebih baik ada tindakan kolektif, syukur-syukur dipelopori lima negara pemegang veto untuk sebuah upaya penciptaan perdamaian (peacemaking). Peacemaking itu jangan diartikan seperti koalisi yang menyerang sebuah negara, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad," kata Presiden ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Pernyataan ini sekaligus menanggapi seruan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Bosnia, Kamis (26/7/2012), ini agar para pemimpin dunia segera melakukan tindakan bersama untuk menghentikan krisis dan tragedi kemanusiaan di Suriah.

Presiden memandang, perdebatan antara lima negara pemegang veto terkait soal siapa yang pantas memimpin Suriah yang terus diperdebatkan adalah hal yang tidak tepat. Kepala Negara juga memandang perpanjangan mandat observer militer di Suriah hak yang tidak tepat.

Presiden mengingatkan, waktu yang tersisa saat ini semakin terbatas. Dunia internasional tidak boleh membiarkan tank-tank, helikopter, dan pesawat tempur terus menyerang kawasan penduduk.

Kabar terakhir, militer Suriah mengerahkan kekuatannya untuk mengepung oposisi di Aleppo, Rabu (25/7/2012). Selain menarik pasukan dan tank dari perbatasan dengan Turki, rezim Bashar al-Assad juga mengerahkan helikopter dan jet tempur. Di sini berlangsung pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dengan oposisi sejak pekan lalu.

Inilah untuk pertama kalinya Pemerintah Suriah mengerahkan pesawat tempur untuk menghadapi pasukan oposisi. Selain pesawat tempur, helikopter serbu juga menembakkan misil ke beberapa titik.

Di darat tentara menembakkan mortir dan granat kepada oposisi yang memakai senapan mesin dan senapan biasa. Dunia seperti mau kiamat, kata beberapa warga yang panik.

"Saya mendengar sekitar 20 tembakan roket. Saya kira itu dari helikopter. Juga terdengar begitu banyak tembakan senjata mesin," kata seorang warga yang mengaku bernama Omar per telepon dari dekat lokasi kejadian.

Menurut CNN, setidaknya 133 orang tewas dalam pertempuran hari Selasa. Belum diketahui secara pasti berapa nyawa manusia yang hilang sia-sia akibat pertempuran sengit di Aleppo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com