Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kerahkan Kendaraan Lapis Baja ke Aleppo

Kompas.com - 25/07/2012, 11:42 WIB

AMMAN, KOMPAS.com - Suriah mengirim ribuan tentara ke Aleppo, Rabu (25/7) dinihari. Militer negara itu juga telah menggempur gerilyawan di kota itu dari udara, guna memadamkan aksi perlawanan.

Beberapa hari belakangan ini, aksi protes yang telah berlangsung 16 bulan di Suriah itu berubah dari perlawanan di provinsi terpencil menjadi pertempuran untuk memperebutkan dua kota besar utama, yaitu Aleppo dan Ibu Kota Suriah, Damaskus. Pertempuran itu meletus pekan lalu.

Pasukan Presiden Bashar al-Assad dilaporkan telah melancarkan serangan balasan di kedua kota besar tersebut. Mereka tampaknya telah memukul mundur gerilyawan dari permukiman di ibu kota dan berpaling ke Aleppo, pusat komersial di bagian utara negeri itu.

Para aktivis oposisi mengatakan, ribuan prajurit telah ditarik bersama kendaraan lapis baja dan tank mereka dari dataran tinggi strategis Jabal az-Zawiya di Provinsi Idlib, dekat perbatasan dengan Turki, dan bergerak menuju Aleppo.

Gerilyawan menyerang bagian belakang tentara yang mundur dari wilayah itu di desa Orom al-Joz dan Rami di dekat jalan utama Aleppo-Latakia dan di desa Al-Bara di sebelah barat jalan raya Aleppo-Damaskus, kata Abdelrahman Bakran, seorang aktivis, dari daerah tersebut.

Di Aleppo, helikopter beterbangan di udara sambil menembakkan rudal sepanjang Selasa, kata warga. Gerilyawan memerangi pasukan pemerintah di gerbang kota tua bersejarah itu.

Tentara menembakkan mortir dan bom ke arah gerilyawan yang bersenjatakan senapan dan senapan mesin. "Saya mendengar sedikitnya 20 roket yang ditembakkan, saya kira dari helikopter, dan banyak suara tembakan senapan mesin," kata seorang warga di dekat salah satu daerah yang dibom. Warga yang tak ingin disebutkan jatidirinya tersebut berbicara melalui telepon.

"Hampir semua orang telah melarikan diri dalam keadaan panik, bahkan keluarga saya. Saya telah tetap tinggal untuk berusaha menghentikan penjarah. Kami dengar mereka seringkali datang setelah satu daerah dibom."

Aksi perlawanan yang telah berjalan 16 bulan itu telah memasuki tahap baru yang lebih keras dalam 10 hari belakangan, sejak gerilyawan, dalam jumlah banyak, menggempur Damaskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com