Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Pengungsi Irak Pulang dari Suriah

Kompas.com - 25/07/2012, 08:28 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Seminggu terakhir, lebih dari 10.000 penggungsi Irak  pulang dari Suriah karena khawatir akan keselamatan mereka, kata badan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Banyak dari mereka yang pulang menyatakan khawatir dengan risiko keselamatan mereka di Irak, tetapi mereka mengatakan tidak banyak pilihan mengingat ancaman keamanan di Suriah," kata juru bicara UNHCR (Badan PBB Urusan Pengungsi) Melissa Fleming di Jenewa, Selasa (24/7).

Pemerintah Irak membawa pulang para pengungsi Irak itu dengan pesawat, katanya, dan menambahkan badan itu menyambut baik pengumumam Perdana Menteri Irak, Nouri al Maliki, bahwa para warga Suriah akan tetap diizinkan masuk dengan bebas ke Irak.

Sampai hari Selasa, sekitar 7.5000 warga Suriah mengungsi ke Irak, kata Feleming. Ia menambahkan seluruhnya hampir 150.000 warga Suriah ditampung di negara-negara tetangga. Jumlah mereka masih 30.000 orang pada 18 Juli.

Senin lalu, 6.000 warga Suriah tiba di Libya tetapi jumlah itu hampir mencapai 30,000 orang, kata UNHCR. Ribuan warga Suriah yang terkena dampak perang itu juga direlokasi dari daerah pinggiran Seida Zeinab Damaskus ke bagian-bagian lain ibu kota itu. Mereka khawatir akan ancaman-ancaman atau khawatir  terperangkap aksi kekerasan, kata Fleming.

Para pengungsi itu telah membuat kamp-kamp darurat di taman-taman ibu kota sementara 58 gedung sekolah disediakan bagi tempat pengungsian.

Sambungan telepon khusus langsung yang dibuka UNHCR di Suriah "sangat padat dengan pesan-pesan dari para pengungsi yang meminta bantuan dan nasehat," kata Fleming. Ia menambahkan, banyak orang terus diintimidasi oleh sumber-sumber yang tidak diketahui.

Berdasarkan hubungan telepon itu, badan PBB tersebut melaporkan  banyak pengungsi yang kehabisan makanan, gas untuk memasak dan perawatan kesehatan. "Hanya 25 persen klinik yang buka di Damaskus, dan  ini memiliki dampak," kata Fleming. Keselamatan kaum perempuan dan anak-anak dihawatirkan, tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com