Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Pakistan Tolak Tuduhan Afganistan

Kompas.com - 24/07/2012, 16:19 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pihak tentara Pakistan menolak tuduhan pejabat Afganistan terkait insiden penembakan roket dan meriam yang menewaskan empat warga Afganistan. Menurut pejabat Afganistan, penembakan ke arah Afganistan berasal dari Pakistan.

"Klaim oleh pejabat Afganistan itu mengatakan bahwa pasukan Pakistan menembakkan 400 roket ke seberang perbatasan Afganistan adalah tidak benar," kata seorang pejabat militer Pakistan.
   
"Pasukan Pakistan hanya merespon dan melibatkan gerilyawan dari mana mereka diserang," kata pejabat itu kepada media sebagaimana warta OANA pada Selasa (24/7/2012).
   
Pejabat itu mengatakan, selama setahun terakhir hampir 15 serangan perbatasan telah dilakukan dari seberang perbatasan oleh para gerilyawan terhadap pos pemeriksaan Pakistan dan penduduk sipil di wilayah Dir dan Chitral di baratlaut, tempat lebih dari 100 warga sipil dan personil pasukan keamanan tewas .
   
Pejabat Afganistan mengatakan beberapa rumah menjadi sasaran selama serangan itu. Ia menambahkan bahwa serangan-serangan di dekat Nuristan telah memaksa ratusan keluarga mengungsi dari daerah tersebut.
   
Sebelumnya, 23 tentara Pakistan tewas pada 25 Juni ketika gerilyawan Taliban menyeberang dari Afganistan, dan melancarkan serangan mematikan terhadap patroli pasukan keamanan Pakistan.
   
Taliban Pakistan, yang kini berbasis di wilayah perbatasan Afganistan, secara rutin melancarkan serangan terhadap pos perbatasan Pakistan, kata tentara.
   
Perdana Menteri Raja Pervaiz Ashraf mengatakan bahwa serangan-serangan lintas batas  oleh gerilyawan menjadi agenda penting dalam dalam kunjungannya ke Afganistan pada 19 Juli.
   
Media Pakistan melaporkan bahwa duta besar negaranya di Kabul telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Afganistan pada Minggu, dan protes resmi telah disampaikan atas penembakan roket dari daratan Pakistan ke Afganistan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com