Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Peringatkan Suriah Soal Senjata Kimia

Kompas.com - 24/07/2012, 11:39 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden AS, Barack Obama, telah memperingatkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bahwa akan menjadi "kesalahan tragis" jika menggunakan senjata kimia dalam meredam pemberontakan rakyak negara itu. Damaskus telah mengaku punya persediaan senjata kimia dan akan menggunakan senjata itu jika diserang pihak asing.

Peringatan Obama itu, menyusul pengakuan rezim Suriah bahwa pihaknya memiliki senjata pemusnah massal, muncul saat pasukan pemerintah Suriah menyatakan telah mengontrol kembali sebagian besar Damaskus setelah seminggu terjadi pertempuran hebat. Pertempuran masih berkecamuk di kota besar nomor dua negara itu, Aleppo, di mana pemberontak mengaku telah menguasai sejumlah kabupaten.

Dalam sebuah konferensi pers di Damaskus, Senin (23/7), jurubicara kementerian luar negeri Suriah, Jihad Makdissi, mengatakan negaranya punya senjata kimia dan akan menggunakan senjata itu jika diserang pihak asing. Ia menegaskan, senjata pemusnah massal itu tidak akan digunakan untuk melawan warga sipil Suriah.

Pernyataan Makdissi datang di tengah kecemasan dunia internasional bahwa Damaskus sedang bersiap-siap untuk menyebarkan senjata kimianya dalam upaya meredam pemberontakan rakya yang telah berlangsung 16 bulan. "Suriah tidak akan menggunakan senjata kimia atau senjata tidak konvensional lainnya terhadap warga sipilnya sendiri. Kami hanya akan menggunakannya dalam kasus agresi dari luar," kata Makdissi kepada wartawan.

"Setiap stok senjata kimia yang mungkin ada, tidak akan pernah digunakan terhadap rakyat Suriah," katanya. Ia menambahkan, dalam hal terjadi serangan asing, "para jenderal akan memutuskan kapan dan bagaimana kami menggunakannya."

Presiden Obama langsung menanggapi halitu dengan memperingatkan Assad untuk tidak membuat "kesalahan tragis" dengan memutuskan untuk menggunakan persediaan senjata kimia. "Terkait persediaan senjata kimia rezim itu, kami akan terus menyampaikan kepada Assad dan orang-orang di sekitarnya bahwa dunia sedang mengawasi," kata Obama kepada para veteran AS di negara bagian Nevada. "Mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh masyarakat internasional dan Amerika Serikat jika mereka membuat kesalahan tragis dengan menggunakan senjata-senjata itu," tambahnya.

Israel juga memperingatkan Suriah dengan mengatakan bahwa pihaknya bisa saja mengambil tindakan militer jika ada senjata canggih Suriah yang berada di tangan Hizbullah.

Makdissi belakangan menekankan dalam sebuah email bahwa Suriah "tidak pernah menggunakan senjata kimia dan biologis selama krisis ... dan bahwa senjata-senjata semacam itu, jika pun ada, disimpan dan diamankan secara ketat."

Namun seorang pemimpin oposisi terkemuka Suriah memperingatkan bahwa rezim Assad memang mampu untuk menggunakan senjata kimia. "Sebuah rezim yang membatai anak-anak, yang memperkosa perempuan, dapat saja menggunakan senjata kimia," kata Abdel Basset Sayda kepada kantor berita Anatolia.

Sementara Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, penggunaan senjata kimia akan sangat "tercela". Ia mendesak bahwa "semua negara punya kewajiban untuk tidak menggunakan senjata pemusnah massal, terlepas dari mereka telah atau belum meneken sebuah konvensi atau perjanjian."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com