KOMPAS.com - Terhitung sejak Minggu (22/7/2012) malam sampai dengan Senin (23/7/2012) menjelang pagi, tensi pertempuran di Damaskus, ibu kota Suriah, mereda. Tapi di kawasan utara yakni di Provinsi Aleppo, perang masih terus berkecamuk.
Di Damaskus, saksi mata mengatakan, suara desingan peluru dan ledakan bom makin mereda. Sementara, menurut pasukan pemerintah Suriah, beberapa kawasan di Damaskus masih menjadi wilayah kelompok perlawanan.
Pihak perlawanan, sebaliknya, menurut warta Xinhua, mengatakan kalau serangan ke Damaskus memang menjadi momentum. Kelompok perlawanan mengatakan taktik gerilya yang dipergunakan menghasilkan banyak kerusakan di kawasan kota Damaskus.
Sementara di Aleppo, kelompok perlawanan tetap melakukan perang melawan pasukan pemerintah. Mereka menyebut upaya perang itu sebagai pembebasan Aleppo.