Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuwait Butuh 1.600 Tenaga Profesional Indonesia

Kompas.com - 22/07/2012, 22:45 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Sejumlah perusahaan raksasa Kuwait membutuhkan segera lebih dari 1.600 tenaga kerja profesional berbagai bidang dari Indonesia.
   
"Sebanyak 30 perusahaan terkemuka di Kuwait menyatakan membutuhkan segera 1.687 tenaga kerja profesional Indonesia untuk ditempatkan di beberapa bidang pekerjaan," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuwait yang dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (22/7/2012).    

Permintaan tenaga kerja profesional dari Indonesia itu disampaikan dalam acara temu bisnis di Kuwait yang diprakarsai KBRI Kuwait bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
    
Temu bisnis bertema "Indonesian Employment Table Top Meeting 2012" pada 18 Juli 2012, di Hotel Regency, Kuwait City, itu dihadiri 42 manajer sumber daya manusia dari 30 perusahaan beragam usaha.
    
Perusahaan yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain, MH Al Shaya, Kuwait Automotive Imports Company, Radisson Blu Hotel, Kout Food Group, McDonald's Kuwait, Al Ghanim Industries, Carrefour, Mustafa Karam & Sons Company, dan Costa Del Sol Hotel.
    
Banyak dari  perusahaan di Kuwait tersebut sangat membutuhkan tenaga kerja, bahkan ada yang menginginkannya sebelum berakhir bulan Ramadhan ini, demikian siaran pers itu.
    
Disebutkan, tenaga profesional yang dibutuhkan tersebut adalah 100 tenaga untuk restoran cepat saji (fast food), 200 orang untuk posisi di ritel Hypermarket, 409 posisi di bidang manufaktur, sopir transportasi bus sebanyak 300 orang, tanaga las 150 orang, mekanik otomotif 163 orang, dan 365 perawat kesehatan.
   
Duta Besar RI untuk Kuwait, Ferry Adamhar, dalam sambutannya menyatakan, tenaga kerja formal Indonesia telah tersebar di Timur Tengah, terutama di wilayah negara-negara Arab Teluk. Saat ini tenaga kerja formal Indonesia yang bekerja di Kuwait tercatat 2.000 orang.
   
"Dedikasi dan kerja keras dari para tenaga kerja formal Indonesia telah menyebabkan perusahaan-perusahaan pengguna menginginkan agar Indonesia dapat dibuka lebih luas lagi," katanya.
   
Pada kesepatan sama, Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, menekankan, yang diperlukan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja formal di luar negeri adalah dengan program pembentukan "Center of Excellence".
    
Saat ini, katanya, BNP2TKI sedang melakukan inovasi berupa penawaran pembukaan "Center of Excellence" di Indonesia, di mana negara-negara pengguna tenaga kerja formal dapat melakukan investasi di center-center tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja formal bagi perusahaan mereka.  
    
Meningkatnya permintaan tenaga kerja profesional itu terkait dengan digalakkannya pembangunan infrastruktur dan jasa dalam rangka menuju visi Pembangunan Kuwait 2035.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com