Harga Minyak Jatuh untuk Kali Pertama

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah jatuh untuk kali pertama dalam delapan hari menyusul kekhawatiran bahwa Pemerintah Eropa belum melakukan upaya yang cukup untuk mengatasi krisis utang yang kian memburuk.

Hal ini lantas meningkatkan spekulasi bahwa permintaan minyak akan merosot. Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Agustus turun 1,22 dollar AS, atau 1,3 persen menjadi 91,44 dollar AS per barrel, di New York Mercantile Exchange, Jumat waktu setempat atau Sabtu (21/7/2012) pagi.

Padahal, kemarin, harga minyak ditutup pada level tertinggi sejak 16 Mei 2012 atau tertinggi dalam dua bulan. Harga minyak Brent untuk penetapan September merosot 97 sen, atau 0,9 persen, menjadi 106,83 dollar AS per barrel, di ICE Futures Europe Exchange, London.

Harga minyak turun seiring dengan biaya pinjam Spanyol menyentuh sebuah rekor setelah para menteri keuangan di zona euro memberikan persetujuan akhir atas dana talangan bank untuk negara itu.

"Eropa sedang mencoba mengatasi krisis. Namun, pertanyaan tetap ada, apakah mereka telah cukup berupaya?" sebut Gene McGillian, analis dan pialang di Tradition Energy, di Stamford, Connecticut.

Di sisi lain, harga minyak juga dipengaruhi oleh dollar AS. Mata uang AS ini menguat cukup signifikan dalam kurun waktu dua tahun terhadap euro. Ekuitas AS pun merosot untuk pertama kali dalam empat hari. "Baik ekuitas maupun dollar AS memberikan sinyal negatif sekarang ini."

Rally (kenaikan panjang) cukup berlebihan, dan orang mengambil uang dari meja," tambah McGillian.