Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulgaria Rilis Video CCTV Pelaku Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 20/07/2012, 10:09 WIB

BURGAS, KOMPAS.com — Bulgaria merilis rekaman CCTV seorang pria terduga pelaku bom bunuh diri di sebuah bus yang membawa turis Israel di bandar udara Burgas.

Video itu memperlihatkan seorang pria berkulit putih dengan rambut panjang membawa tas ransel berjalan di dalam bandar udara dan meninggalkannya sebelum ledakan terjadi.

Pihak berwenang Bulgaria mengatakan, pemuda tersebut, yang diyakini berusia 36 tahun, membawa surat izin mengemudi Amerika Serikat yang palsu.

Israel menuduh kelompok Hezbollah Lebanon dan Iran berada di balik serangan pada Rabu (18/7/2012) lalu yang menewaskan lima orang Israel dan seorang sopir warga Bulgaria.

Pengebom diduga tewas dalam ledakan yang terjadi di kawasan wisata Burgas, di Laut Hitam, sekitar 400 km dari ibu kota Sofia.

Sedikitnya 30 orang terluka, yang di antaranya mengalami luka serius.

Menanggapi tuduhan Israel, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada Kamis (19/7/2012) bahwa Teheran sangat mengutuk "semua tindakan teroris".

Kelompok Hezbollah belum secara terbuka mengomentari kasus serangan bom bunuh diri ini.

Wartawan BBC Jon Donnison, di Jerusalem, mengatakan, serangan itu bisa jadi merupakan bagian dari perang terselubung antara Israel dan Iran. Dan, menurutnya, ada pandangan di kalangan pengamat bahwa serangan ini bisa jadi adalah jawaban atas serangkaian serangan terhadap ilmuwan nuklir Iran.

Contoh DNA

Menteri Dalam Negeri Bulgaria Tsvetan Tsvetanov meyakini, pria terduga pelaku bom bunuh diri telah berada di Bulgaria setidaknya sepekan sebelum serangan. "Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan dia memiliki dukungan logistik di Bulgaria," kata Tsvetanov, tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Pemerintah Bulgaria, menurutnya, kini tengah mencoba mengidentifikasi pria tersebut dari contoh DNA.

Pada Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan bom bunuh diri itu "dilakukan Hezbollah yang didukung Iran".

Netanyahu juga menyatakan aksi kekerasan itu merupakan "kampanye global teror yang dilakukan Iran dan Hezbollah".

Perdana Menteri Israel memperingatkan pula bahwa "Israel akan menanggapi dengan tegas atas aksi teror Iran".

Para pejabat Israel juga menekankan, pengeboman itu menyerupai percobaan serangan terbaru dengan sasaran warga Israel di India, Thailand, Azerbaijan, Kenya, dan Siprus.

Paket mencurigakan

Rombongan turis Israel yang diserang baru saja tiba dengan pesawat dari Tel Aviv pada Rabu (18/7/2012). Ada sekitar 150 penumpang, termasuk delapan anak. Mereka sedang bersiap-siap untuk memasuki bus ketika ledakan kemudian menghancurkan bus yang berada di tempat parkir bandara.

"Saya baru saja duduk di dalam bus ketika beberapa detik kemudian terdengar ledakan yang sangat keras," kata Gal Malka, salah-seorang penumpang yang selamat. "Bus lantas terbakar habis," katanya, seraya menambahkan ledakan terjadi di bagian depan bus.

Para pejabat Israel mengatakan, identifikasi lima korban tewas warga Israel telah selesai dan jaasadnya akan diterbangkan pulang pada Kamis waktu setempat.

Bulgaria sejauh ini merupakan tujuan wisata yang populer bagi warga Israel.

Tetapi, pada Januari lalu, ada sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa Israel telah meminta Bulgaria untuk memperketat keamanan bagi wisatawan Israel yang bepergian dengan bus. Peringatan ini kemudian berlanjut dengan penemuan sebuah paket mencurigakan yang ditemukan di dalam bus yang ditumpangi turis Israel yang melakukan perjalanan dari Turki ke Bulgaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com