Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tawarkan Perangkat Lunak

Kompas.com - 20/07/2012, 02:49 WIB

Yogyakarta, Kompas - Pertemuan ketiga dalam level wakil menteri perhubungan antara Indonesia dan Jepang berbuah tawaran dari Jepang untuk pengaplikasian perangkat lunak transportasi di Indonesia. Jepang berjanji akan membantu Indonesia mempercepat pembangunan transportasi.

”Pada pertemuan kali ini, kami berbagi pengalaman di bidang perangkat lunak. Tujuannya, kualitas infrastruktur Indonesia lebih baik,” kata Wakil Menteri Transportasi, Pariwisata, dan Urusan Takashi Kitamura, Kamis (19/7) di Yogyakarta.

Kitamura mengatakan, membangun perangkat lunak dan sumber daya manusia memang membutuhkan waktu yang lama. ”Namun, ini penting meski lebih penting lagi memberi pelayanan transportasi di level tertinggi bagi rakyat. Jepang bisa membantu Indonesia karena geografinya mirip dan sering ada bencana,” ujarnya.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menginformasikan keterlibatan Jepang dalam pembangunan transportasi Indonesia. ”Tahun 2012, Kementerian Perhubungan mendapat pinjaman 19,72 juta yen dari Pemerintah Jepang dan hibah sebesar 2,55 juta yen,” ucapnya.

Namun, kata Bambang, yang terpenting adalah kesediaan Jepang berbagi pengalaman. Jepang membantu dalam kebijakan dan kerja sama pemerintah swasta pada pertemuan sebelumnya.

Jepang menerapkan automatic train control (ATC) sejak 50 tahun lalu. Sistem ATC mengatur supaya kereta api berhenti secara otomatis sebelum melanggar sinyal, bahkan ketika masinis tidak mengerem.

Direktur Keselamatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko membeberkan tingginya faktor kesalahan manusia. Faktor tersebut menempati 51,24 persen penyebab kecelakaan, diikuti faktor sarana sebesar 44,21 persen dan rel sebesar 22,10 persen.

”Indonesia sedang menguji coba ATC untuk meminimalkan faktor kesalahan manusia dalam hal tabrakan kereta api. Kami telah menguji coba di Madiun dan diharapkan ada bantuan dari Jepang untuk menguji coba di jaringan rel Jabodetabek,” kata Hermanto. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com