Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Suriah "Menghilang"

Kompas.com - 19/07/2012, 15:19 WIB

AMMAN, KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad "menghilang" dan tidak memberi pernyataan pascaserangan bom bunuh diri yang menewaskan saudara iparnya, menteri pertahanan dan seorang jenderal senior, Rabu (18/7/2012).

Namun, sumber-sumber di kalangan oposisi dan seorang diplomat Barat mengatakan, Assad berada di Latakia, sebuah kota pantai di Suriah. Tidak jelas apakah Assad pergi ke kawasan wisata itu setelah atau sebelum serangan terjadi.

Sementara itu, gerilyawan kian mendekati pusat kota Damaskus dan berikrar akan "membebaskan" ibu kota Suriah tersebut. Sampai Kamis dini hari, warga tak melaporkan lonjakan pertempuran dalam pertempuran paling sengit yang melanda ibu kota Suriah, Damaskus, dalam 16 bulan aksi perlawanan terhadap kekuasaan Bashar.

Pertempuran terjadi tidak jauh dari istana presiden, dekat markas besar keamanan yang menjadi sasaran pengebom bunuh diri menyerang pertemuan para kepala keamanan dan pertahanan untuk membahas krisis.

Saudara ipar Assad, Assef Shawkat, komandan senior dan salah satu pilar kekuasaan keluarga al-Assad, tewas dalam ledakan bersama Menteri Pertahanan Daoud Rajha.

Seorang lagi jenderal senior juga tewas dan kepala dinas intelijen serta Kementerian Dalam Negeri cedera. Peristiwa tersebut sangat merusak aparat keamanan keluarga al-Assad, yang telah memerintah negeri itu selama empat dasawarsa.

Bentrokan sengit dilaporkan terjadi di wilayah Mezze dan Kafa Souseh di Damaskus, sementara satu kantor polisi di Kabupaten Hajar al-Aswad dibakar.

Satu sumber keamanan mengatakan, pelaku bom bunuh diri melancarkan serangan di dalam markas keamanan adalah seorang pengawal yang dipercaya melindungi anggota terdekat lingkaran Assad. Stasiun televisi melaporkan, itu adalah pengeboman bunuh diri. Kelompok anti-Assad mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Para jenderal yang tewas dan cedera dalam pengeboman itu adalah bagian inti dari satuan penanganan krisis yang dibentuk untuk menumpas aksi perlawanan.

Kepala Staf Angkatan Darat Fahad Jassin al-Freij langsung mengambil alih jabatan Menteri Pertahanan agar tidak terjadi kelumpuhan pemerintahan.

Ledakan itu tampaknya merupakan bagian dari serangan terkoordinasi terhadap ibu kota Suriah, yang oleh para aktivis disebut sebagai "pembebasan Damaskus".

Ahmad Zaidan, juru bicara kelompok oposisi Dewan Tinggi Pimpinan Revolusi, mengatakan, ledakan tersebut adalah pukulan keras terhadap moral militer yang, menurut oposisi, 50.000 dari 280.000 personel telah membelot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com