Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Afganistan Lolos dari Serangan Bom

Kompas.com - 15/07/2012, 15:56 WIB

KUNDUZ, KOMPAS.com - Menteri pendidikan tingkat tinggi Afghanistan lolos dari pemboman oleh gerilyawan, Minggu (15/7/2012), serangan ketiga terhadap para pejabat tinggi yang terjadi dalam waktu tiga hari, kata gubernur provinsi.

Saat insiden terjadi, Menteri Obaidullah Obaid sedang berada dalam perjalanan antara provinsi Baghlan dan Kunduz di bagian utara ketika iring-iringan kendaraannya menghantam sebuah bom di tepi jalan --bom yang sama yang digunakan oleh para gerilyawan Taliban.

Sang menteri lolos tanpa mengalami luka-luka namun dua polisi yang mengawal iring-iringan tersebut terluka, kata Gubernur Baghlan Munshi Abdul Majeed kepada AFP.  Munshi menunjuk Taliban sebagai pelaku pemboman tepi jalan itu.

Dalam serangan terpisah hari Minggu, dua bom meledak hingga melukai 14 orang di provinsi Logar di selatan Kabul.  Ledakan bom kedua mengenai pasukan keamanan ketika mereka sedang berkumpul untuk menyelidiki ledakan pertama, kata polisi. Para korban sebagian besar adalah polisi, tentara, penyelidik intelijen, kata polisi.

Serangan bom itu terjadi satu hari setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan seorang anggota parlemen terkemuka dan mantan panglima perang, Ahmad Khan.

Si penyerang menjadikan pesta pernikahan puteri Ahmad Khan, yang berlangsung di kota Aibak di sebelah utara provinsi Samangan, sebagai target.
Selain Ahmad, 16 orang juga kehilangan nyawa dalam serangan tersebut, sementara lusinan lainnya luka-luka.

Pada Jumat (13/7/2012), direktur urusan perempuan provinsi Laghman, Hanifa Safi, tewas ketika sebuah bom yang ditempelkan ke kendaraannya meledak. Suami Hanifa dan puteri mereka, yang juga terkena serangan itu, mengalami luka berat.

Pemboman bunuh diri dan pemboman tepi jalan merupakan senjata yang kerap dipakai oleh kelompok Taliban, yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan dukungan Barat di bawah kepempimpinan Presiden Hamid Karzai sejak rezim mereka terguling pada tahun 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com