Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Didesak Gunakan Pengaruh pada Suriah

Kompas.com - 15/07/2012, 12:39 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon pada Sabtu (14/7/2012) meminta Menteri luar negeri China menggunakan "pengaruhnya" untuk membantu menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad mengakhiri konflik, kata juru bicara PBB.

China merupakan salah satu negara kunci di Dewan Keamanan PBB menyangkut sanksi-sanksi terhadap pemimpin Suriah. China selama ini menyokong Rusia dalam menentang tuntutan pihak Barat bagi aksi-aksi internasional untuk menekan Assad.

Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi pada Sabtu berbicara melalui telpon, membahas masalah Suriah menjelang lawatan yang akan dilakukan Ban ke China pada hari Senin, demikian kata juru bicara PBB Martin Nesirky.

Sekjen, kata Nesirky, "meminta China menggunakan pengaruhnya guna memastikan adanya penerapan penuh dan segera" terhadap rencana perdamaian rancangan utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan, dan komunike internasional, yang disepakati China pada 30 Juni lalu --yang menyerukan bagi transisi politik di Suriah.

Ban dan Yang membicarakan "keperluan mendesak untuk segera mengakhiri kekerasan" dan pembantaian di desa Triemsa hari Kamis, yang mewaskan setidaknya 150 orang.

Dewan Keamanan PBB pada Juli ini harus mengeluarkan resolusi untuk memperbaharui mandat Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS).
Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Portugal menginginkan sanksi ditambahkan dalam resolusi tersebut jika Assad tidak menarik persenjataan berat sesuai dengan yang digariskan dalam rencana perdamaian Kofi Annan.

Rusia menolak ide pemberian ancaman untuk sanksi-sanksi bagi Suriah.  Rusia dan China, yang merupakan anggota tetap DK PBB, sudah dua kali menggunakan kekuatan mereka untuk menolak (veto) resolusi yang berbau sanksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com