Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Wilayah Kembali Membuat Jepang-China Tegang

Kompas.com - 12/07/2012, 02:28 WIB

PHNOM PENH, RABU - Hubungan China dan Jepang kembali tegang, Rabu (11/7), setelah Jepang secara resmi memprotes kehadiran tiga kapal patroli China di dekat kepulauan yang diperebutkan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba menyampaikan protesnya secara langsung kepada Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi saat mereka bertemu di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.

”Melalui berbagai kerja sama yang spesifik, kita harus membuat hubungan Jepang-China berorientasi ke masa depan. Namun, hari ini, saya ingin bertukar pandangan secara terbuka tentang beberapa masalah yang masih mengganjal hubungan kedua negara,” tutur Gemba kepada Yang, seperti dikutip kantor berita Kyodo News.

Masalah yang dimaksud Gemba adalah insiden yang terjadi Rabu pagi di dekat rangkaian Kepulauan Senkaku yang diperebutkan dua negara. Kapal Penjaga Pantai Jepang memergoki tiga kapal patroli China mendekati kawasan kepulauan yang oleh China disebut Diaoyu itu.

Menurut pihak Jepang, para awak kapal China itu awalnya menolak perintah agar segera meninggalkan kawasan tersebut. ”Kami sedang menjalankan tugas resmi di perairan China. Jangan mengganggu. Segera tinggalkan kawasan perairan China ini,” ujar para awak kapal China itu seperti ditirukan para pejabat Jepang.

Pada siang harinya, Kementerian Luar Negeri Jepang memanggil Duta Besar China di Tokyo untuk menyampaikan protes resmi. Langkah itu ditindaklanjuti Gemba saat bertemu Yang di Phnom Penh.

Menlu China langsung menolak klaim Gemba soal kepulauan tersebut. Menurut Yang, Kepulauan Diaoyu sudah menjadi bagian dari China sejak zaman purba dan China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan di kawasan tersebut.

Makin agresif

Menlu Filipina Albert del Rosario, yang negaranya juga sedang bersengketa dengan China di sebagian kawasan Laut China Selatan, mengomentari insiden terbaru itu sebagai bukti sikap China yang makin agresif. ”Sepertinya mereka menjadi makin agresif dari hari ke hari,” ujar Del Rosario.

Kepulauan Senkaku atau Diaoyu ini juga menjadi pangkal ketegangan diplomatik antara China dan Jepang dua tahun lalu setelah Jepang menahan kapten kapal China yang menabrak dua kapal patroli Jepang.

Kawasan kepulauan itu diperebutkan karena perairan di sekitarnya kaya dengan sumber daya perikanan. Selain itu, kepulauan tersebut juga diduga mengandung kekayaan mineral.

Kepulauan tersebut secara hukum dimiliki seorang warga Tokyo. Akhir pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda menyatakan, Pemerintah Jepang akan membeli kepulauan tersebut dari pemiliknya agar bisa menjaga kedaulatan Jepang di kawasan itu secara lebih baik.

(AFP/Reuters/AP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com