MOGADISHU, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat Somalia mengatakan makin banyak anggota Al Shabaab yang meninggalkan kelompok itu ketika tentara Somalia dan Uni Afrika menguasai wilayah di sekitar Mogadishu.
Kaum militan yang meninggalkan Al Shabaab menghadapi ancaman pembunuhan dari anggota yang masih setia. Pemerintah Somalia sendiri mendirikan sejumlah rumah untuk menampung para eks anggota kelompok militan yang sebagian masih berusia remaja itu.
Di tempat itu, selain mendapat makan dan tempat tinggal, mereka menerima pelajaran tentang patriotisme, antikekerasan, dan agama.
Salah seorang pembelot, Mohamed Saeed (18), mengatakan, para milisi tidak berani mengungkapkan rencana untuk membelot, bahkan pada teman terdekat sekalipun. Kepercayaan, katanya, bisa membuat seseorang terbunuh.
Begitu Al Shabaab kehilangan penghasilan dari upeti - misalnya dari pasar-pasar di Mogadishu - kehidupan di medan tempur semakin berat. Menurut Saeed, mereka sering cuma bisa makan sekali dalam sehari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.