COTABATO CITY, KOMPAS.com - Kelompok gerilyawan Muslim terbesar di Filipina telah berhasil mendapat dukungan lebih dari 550.000 peserta dalam sebuah kongres empat hari di Provinsi Maguindanao mengenai posisinya untuk pembentukan negara bagian, kata pemimpin kelompok itu, Senin (9/7/2012).
Ketua Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Al Haj Murad Ebrahim, dalam konferensi pers di Kamp Darapanan, kota Sultan Kudarat, mengatakan bahwa posisi MILF di saat perundingan dengan pemerintah Filipina adalah "sangat jelas dan tidak ambigu."
"Kami mencari pemerintahan sendiri untuk rakyat kita dalam pengaturan negara bagian yang asimetris, di mana kekuasaan pemerintah dibagi antara pemerintah pusat dan negara bagian atau pemerintah negara bagian dan setiap tingkatan pemerintahan memiliki kedaulatan di beberapa daerah, dan berbagai kekuatan dengan daerah lainnya.
Status entitas komponen pemerintahan sendiri akan bercokol secara konstitusional dan tidak akan diubah oleh keputusan sepihak dari pemerintah pusat," katanya.
Dia menegaskan kebutuhan untuk membentuk satu bentuk politik baru, untuk menggantikan yang sudah ada bagi rakyat Bangsamoro untuk mencapai perdamaian dan pembangunan.
Murad mengatakan dalam pembicaraan formal mendatang yang akan diadakan pada 16-18 Juli, MILF dan panel perdamaian pemerintah diharapkan akan melanjutkan pembahasan-pembahasan antara lain mengenai masalah-masalah pembagian kekuasaan, pembagian kekayaan dan cakupan wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.