ATAMBUA, KOMPAS.com - Menjelang Pemilihan Parlemen Timor Leste yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (7/7/2012), intensitas pemantauan lebih ditingkatkan oleh aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di perbatasan Timor Leste-Indonesia, yakni di Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
"Untuk sementara ini kondisi di perbatasan berjalan dengan normal menjelang Pemilihan Parlemen Timor Leste besok (Sabtu, 7/7/2012), sehingga tidak ada penambahan kekuatan pasukan. Kita hanya tingkatkan monitoring di lapangan karena keamanan di perbatasan sudah terbukti berjalan dengan baik pada pemilihan presiden lalu yang berjalan aman dan normal," kata Komandan Kodim1605 Kabupaten Belu, Letkol (Kav) Joni Haryanto, Jumat (6/7/2012).
Menurut Haryanto, pihak keamanan dari TNI sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar jangan sampai warga Indonesia di sekitar perbatasan melakukan tindakan-tindakan negatif yang kemudian bisa mengganggu kegiatan pesta demokrasi di Timor Leste.
Pernyataan serupa disampaikan Komandan Kodim 1618 Kabupaten Timur Tengah Utara, Letkol (Arm) Eusebio Hornai Rebelo yang ditemui secara terpisah di Kefamenanu. Dia mengatakan telah melakukan penyisiran di beberapa titik yang berada persis di perbatasan yang selama ini dianggap rawan konflik. Pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat setempat agar jangan sampai terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
"Kita intinya menjaga stabilitas keamanan di perbatasan agar jangan sampai mengganggu kenyamanan dalam proses pemilihan parlemen yang akan dilakukan oleh warga Timor Leste yang berada persis di perbatasan. Kita juga melakukan koordinasi dengan semua pihak terlebih dahulu untuk mengklirkan zona-zona yang dianggap rawan," kata Rebelo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.