ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pemerintah Pakistan membenarkan bahwa negara itu membuka kembali jalur suplai NATO ke Afganistan. Hal itu diungkapkan juru bicara kepresidenan, Selasa (3/7/2012) malam.
"Pertemuan Komisi Pertahanan Pakistan (DCC) kabinet telah memutuskan untuk membuka kembali jalur suplai NATO," terang Menteri Informasi Qamar Zaman Kaira, di Islamabad.
Pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf dihadiri Panglima Militer Jenderal Ashfaq Kayani, Kepala Badan Intelijen ISI Zaheer ul Islam, serta sejumlah menteri senior lainnya.
Pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri mengatakan, "DCC juga memutuskan bahwa tidak ada senjata mematikan yang dikirim ke Afganistan, kecuali yang ditujukan pada Pasukan Keamanan Nasional Afganistan (ANSF), untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Afganistan."
"DCC membenarkan bahwa Pakistan akan terus tidak membebankan biaya transit namun sejak awal masalah ini bukan soal finansial melainkan prinsip kedaulatan."
Kaira menambahkan Pakistan "menyatakan dengan jelas" tidak akan "mentoleransi pengulangan insiden serupa" seperti yang menyebabkan ditutupnya rute suplai.
Sebelumnya, PM Ashraf mengakui bahwa dengan terus memblokade jalur suplai berdampak negatif pada hubungan dengan AS dan negara-negara NATO lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.