Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Senjata ke Suriah, Korut Langgar Sanksi PBB

Kompas.com - 03/07/2012, 07:15 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Korea Utara terus melanggar sanksi PBB dengan berusaha mengirim senjata ke Suriah dan Myanmar serta secara ilegal mengimpor barang mewah, demikian komisi pengawas sanksi Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir AP, Selasa (3/7/2012).

Dalam laporan setebal 74 halaman yang dirilis Jumat (29/6/2012) itu tidak disebutkan adanya pelanggaran yang melibatkan senjata nuklir, kimia, dan biologi ataupun rudal balistik.

Rudal balistik baru, KN-08, yang dipamerkan pada parade militer untuk merayakan 100 tahun kelahiran Kim Il Sung April lalu kemungkinan palsu, kata laporan tersebut. Misil itu diusung oleh sebuah kendaraan baru berukuran besar yang kini tengah diselidiki panel tersebut.

Dewan Keamanan menjatuhkan saksi terhadap Korut setelah uji coba nuklir pertamanya pada 2006 dan meningkatkan sanksi itu setelah satu uji coba kedua pada 2009. Penjatuhan sanksi itu merupakan upaya untuk menggagalkan program senjata dan rudal balistik nuklir negara itu.

Dewan pakar itu menemukan "cukup bukti" bahwa Kurt "secara aktif melanggar langkah-langkah dalam resolusi (Dewan Keamanan)" mengutip "teknik terperinci" yang digunakan dalam "sejumlah barang yang dilarang".

"Namun, meskipun resolusi (Dewan Keamanan) tidak membuat Republik Demokratik Korea menghentikan aktivitas yang dilarang, negara itu tampaknya mengendurkan aktivitas dan melakukan transaksi gelap yang lebih sulit dan mahal," bunyi laporan itu.

Laporan itu menyebut sejumlah kasus pengiriman material yang berhubungan sengan senjata ke Suriah dan Myanmar, termasuk laporan Perancis tentang pencegatan pengiriman cakram kuningan dan tembaga batangan yang digunakan untuk memproduksi amunisi artileri dan tabung aluminum yang digunakan untuk membuat roket, pada November 2010.

Benda-benda mewah yang diimpor secara ilegal termasuk tembakau, sake, piano dan mobil Mercedes Benz bekas. Sejumlah pengiriman berasal dari Jepang dan mencapai Korut melalui Dalian, China.

Sebelumnya, laporan komisi itu pada Mei 2011 tidak dirilis karena China menentangnya. Seperti diketahui, China merupakan sekutu terdekat Korut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com