Jayapura, Kompas
Dihubungi Senin (2/7), Lambert Peukikir mengatakan, ia sangat mengenal Johanes Yanupron, begitu juga anak buahnya. Ia menyayangkan pihak TNI yang selalu menuduh TPN-OPM sebagai biang kekerasan di Papua.
Peukikir mengatakan, pasukannya memang berada di wilayah Sawytami. Pasukan itu berada di sana sebagai bagian dari pengamanan upacara peringatan hari ulang tahun TPN-OPM. ”Kami mau memperingatinya secara damai, dan kami telah memberitahukan hal itu kepada TNI/Polri. Masyarakat pun telah kami beritahukan untuk tidak keluar rumah,” kata Peukikir.
Ditemui wartawan seusai mengikuti upacara Hari Bhayangkara, kemarin, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal BL Tobing menuding pelaku penembakan itu dari pihak OPM di bawah pimpinan Peukikir. Karena itu, menurut Tobing, Peukikir harus bertanggung jawab. Diduga, korban dengan pelaku setidaknya pernah bertemu dan ia dianggap sebagai saksi kunci.
Menurut dia, patut diduga yang menembak Johanes Yanupron adalah kelompok bersenjata yang menghadang kendaraan yang ditumpangi Letkol Indarto. Saat ini polisi dan TNI terus mengejar kelompok itu.
Dihubungi terpisah, pegiat hak asasi manusia di Keerom, John Jonga, mengatakan, jenazah Johanes Yanupron akan dimakamkan pada Selasa ini. Pihak keluarga masih menunggu istri korban yang berada di Biak.
Menurut cacatan