Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsoed Ubah Kakao Jadi Pakan Ternak Rendah Kolesterol

Kompas.com - 26/06/2012, 17:18 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Prof Dr Sri Suhermiyati, dosen dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, menemukan cara mengolah kulit buah kakao yang tidak bernilai menjadi pakan ternak. Bahkan, konsumsi hasil olahan tersebut membuat hasil dagingnya menjadi rendah kolesterol.

Hal itu dipaparkan dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Makanan Ternak Omnivora pada Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto, Selasa (26/6/2012). Temuan Sri ini telah mendapatkan hak paten.

Lewat proses fermentasi, kulit kakao dicampur dengan 1 persen urea, 10 persen dedak padi, dan 88 persen air suling pada kulit buah kakao dalam waktu tujuh minggu. Selanjutnya, dilakukan penambahan khamir Saccharomyces cerevisiae selama satu minggu.

Menurut Sri, kulit buah kakao yang telah difermentasi siap dicampur untuk substitusi sebagian jagung kuning, ditambah bahan pakan lain untuk memenuhi kandungan protein, energi, lemak, serat kasar, kalsium, fosfor, serta asam amino esensial.

Kulit buah kakao fementasi digunakan untuk substitusi pada jagung kuning dengan level 10, 20, dan 30 persen. Selanjutnya, untuk mengetahui hasil substitusi tersebut, kulit buah fermentasi ini diberikan secara in vivo pada ayam broiler selama 42 hari.

Hasil penelitian dievaluasi dari kesehatan ayam broiler pada profil darah, yaitu meliputi Hb, eritrosit, dan N-hematokrit. Substitusi kulit buah kakao fermentasi sampai 30 persen tidak menyebabkan perbedaan.

"Ternyata sumbangan limbah kulit buah kakao yang difermentasi dapat mengganti jagung kuning hingga 30 persen dan dapat menghasilkan produk hewani yang sehat dengan kandungan kolesterol daging cukup rendah," kata Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com