Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Akhirnya Izinkan Perempuan Berlaga di Olimpiade

Kompas.com - 26/06/2012, 13:03 WIB

LONDON, KOMPAS.com Untuk kali pertama, Arab Saudi akan mengizinkan para atlet perempuannya berlaga di olimpiade tahun ini. Demikian kata kantor kedutaan besar Arab Saudi di London.

Arab Saudi hingga kini merupakan salah satu dari tiga negara di dunia yang tidak mengizinkan warga perempuannya berpartisipasi dalam olimpiade. Dua negara lainnya, yaitu Qatar dan Brunei, juga berubah pikiran pada tahun ini. Dua negara itu mengatakan, mereka akan mengirim atlet perempuan ke Olimpiade London, yang dimulai pada 27 Juli. Qatar akan mengirim tiga perempuan, yaitu seorang penembak, perenang, dan pelari. Sementara itu, Brunei akan mengirim seorang perempuan yang akan berlaga di lari gawang.

"Kerajaan Arab Saudi ingin mengafirmasi kembali dukungannya terhadap makna luhur yang tecermin dalam plimpiade dan nilai-nilai keunggulan yang dijunjung tinggi, persahabatan dan penghargaan yang terkandung di dalamnya," kata Kedutaan Arab Saudi di London dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusan tersebut, seperti dikutip CNN, Selasa (26/6).

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mendesak Arab Saudi untuk membolehkan perempuan bersaing dan bertindak sebagai ofisial. Maret lalu, demikian menurut CNN, komite itu mengatakan bahwa pembicaraan berjalan baik dengan pihak Saudi, terkait desakan tersebut. "IOC yakin Arab Saudi sedang berupaya untuk menyertakan atlet dan ofisial perempuan dalam Olimpiade London sesuai dengan aturan federasi internasional," kata Komite itu pada 19 Maret.

Keputusan tersebut merupakan sebuah konsesi langka bagi sebuah kerajaan, mengingat perempuan dilarang untuk mengemudi. Perempuan juga tidak boleh memilih atau memegang jabatan publik, meski hal itu akan berubah pada 2015. Kaum perempuan di Arab Saudi juga tidak boleh menikah, meninggalkan negara itu, pergi ke sekolah, atau membuka rekening bank tanpa izin dari wali laki-laki, yang biasanya adalah ayah atau suami. Sebagian besar kehidupan publik dipisahkan berdasarkan jender.

Terkait dengan olahraga, para atlet perempuan dilarang ikut olimpiade karena mereka akan berpartisipasi di depan kerumunan orang yang berasal dari jender berbeda.

Kedutaan Besar Arab Saudi di London tidak menjelaskan apa yang mendorong kerajaan itu mengubah pandangannya. CNN melaporkan, para pejabat negara itu juga tidak bisa segera dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Dalam pernyataan kedutaan itu juga disebutkan bahwa perempuan yang lolos ke olimpiade akan diizinkan untuk berpartisipasi. Namun, tidak diketahui berapa banyak atlet perempuan yang akan mewakili negara itu.

Dalma Rushdi Malhas, perempuan Saudi pertama yang berkompetisi di olimpiade pemuda, memuji keputusan itu dengan menyebutnya sebagai "sebuah mimpi yang menjadi kenyataan". "Ini akan membuka begitu banyak pintu bagi perempuan," kata Malhas, seorang atlet berkuda, kepada CNN.

Malhas mengatakan, dia tidak akan berlaga dalam Olimpiade London pada musim panas ini, "Tapi saya berharap untuk memberikan yang terbaik, dan saya bertekad untuk terus berusaha buat pertandingan berikutnya, mudah-mudahan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com