Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libi Sebut Tentara AS Tak Beretika Perang

Kompas.com - 25/06/2012, 10:37 WIB
EditorKistyarini

KAIRO, KOMPAS.com — Sebelum terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat, orang nomor dua Al Qaeda, Abu Yahya al-Libi, sempat mengecam tindakan tentara AS dan menyebut mereka "tidak beretika" perang.

Kecaman itu direkam dalam sebuah video berdurasi 17 menit yang dirilis situs web kelompok militan, Jumat (22/6/2012). Tidak ada penjelasan soal waktu pembuatan video tersebut.

Dalam video tersebut, al-Libi mengecam tindakan tentara AS yang tidak beretika. Dia merujuk kasus pembunuhan rakyat sipil, pembakaran Al Quran, dan tentara AS mengencingi jenazah gerilyawan Taliban.

Al-Libi menyebut, para pejabat AS sudah meminta maaf untuk "menutupi kekejaman". Namun, dia menilai, "pernyataan mereka dingin dan permintaan maaf itu dipelintir."

Al-Libi dilaporkan terbunuh pada 4 Juni lalu dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di Waziristan Utara, Pakistan.

Setelah terbunuhnya al-Libi, saudaranya, Abu Bakr Al Qayed, mengecam penggunaan drone oleh AS itu sebagai tindakan tak manusiawi. Al Qayed mencemooh klaim AS sebagai pelopor hak asasi manusia.

"Amerika Serikat bicara soal hak asasi manusia dan kebebasan buat semua, tapi metode yang mereka gunakan untuk membunuh dia (Libi) biadab," kata Abu Bakr Al Qayed, saudara Libi, melalui telepon, Rabu, kepada kantor berita Reuters.

"Cara pemerintah Amerika membunuh dia kejam dan tidak manusiawi," kata Al Qayed, yang berbicara dari kota kecil Wadi Otba di sebelah selatan ibu kota Libya, Tripoli.

"Kita berada di abad 21 dan mereka mengaku beradab dan inilah cara mereka menyerang orang. Tak peduli apa pun kepercayaan, atau ideologi saudara saya, ia adalah manusia dan pada akhirnya ia layak mendapat perlakuan yang manusiawi."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com