Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Semakin Langka di Argentina

Kompas.com - 25/06/2012, 02:45 WIB

Warga Argentina semakin sulit menukarkan mata uang dollar AS sejak pemerintah mengontrol ketat tempat-tempat penukaran uang. Bagi masyarakat, era kemudahan menukar dollar AS sudah lenyap, seperti kejayaan sepak bola mereka.

Di beberapa tempat, dollar AS dapat diperoleh secara ilegal. Tempat semacam ini banyak di ibu kota. Namun, harga dollar AS di tempat ini sangat mahal, hingga mencapai enam peso untuk setiap satu dollar AS. Padahal, pemerintah menetapkan kurs sebesar 4,5 peso untuk satu dollar AS. Pemerintah terus berupaya membubarkan penukaran ilegal ini. Polisi juga menggunakan anjing pelacak yang terlatih ”mencium” dollar AS.

”Dollar AS adalah penyakit buat Argentina,” ujar ekonom Miquel Kiguel, Direktur Ekoviews Institute. ”Masa-masa tidak stabilnya perekonomian, seperti saat masyarakat melihat tabungan mereka disita atau menguap tahun 2001, ketika peso jatuh, membuat kita sampai pada keadaan sekarang ini,” tambahnya.

Demam dollar AS merebak ketika Presiden Cristina Kircher memilih melakukan kontrol ketat terhadap pasar valuta asing dan membatasi impor, akhir Mei lalu. Tujuannya adalah melindungi cadangan devisa sebesar 46 miliar dollar AS, serta surplus perdagangan senilai 10 miliar dollar AS.

”Saya tidak membeli dollar,” ujar Augusto sambil menabuh tambur ketika bergabung dalam protes antipemerintah di Santa Fe Avenue. ”Tetapi, saya rasa kita harus memiliki kebebasan hendak berbuat apa dengan uang kita,” katanya.

Dia dan 4.000 warga kelas menengah lainnya memprotes pemerintah yang mereka sebut korup, dan menciptakan kesuraman ekonomi, serta membatasi pembelian dollar AS.

Poster-poster bertuliskan ”Saya bebas melakukan apa pun dengan uang saya” atau ”Saya ingin menabung tanpa penjelasan” mudah didapati di seputar Buenos Aires.

”Para nasabah itu tidak tahu lagi harus pergi ke mana,” ujar psikiatri Lia Rincon dari Universitas Buenos Aires.

Bahayakan ekonomi

Dalam beberapa pekan ini, pejabat perpajakan menyetop pertukaran peso menjadi dollar AS kecuali untuk keperluan bepergian ke luar negeri.

”Masyarakat harus menyadari bahwa tidak mungkin kembali ke era 1990-an ketika kurs peso dijangkarkan dengan dollar AS,” ujar Mario Rapoport, ekonom pada Institut Sejarah, Ekonomi, dan Kajian Sosial.

Saat rakyat jelata sukar mendapatkan dollar AS, petinggi dan pejabat negara ternyata menyimpan dollar AS. Presiden sendiri mengaku memiliki tabungan sebesar 3 juta dollar AS yang akan ditukarkan ke peso.

Ekonomi ”peso” ini dianggap membahayakan sektor real estat yang tergantung pada dollar AS. ”Kita berisiko mengalami perlambatan ekonomi,” ujar ekonom Eduardo Curia. Pertumbuhan ekonomi Argentina menurun setelah mencapai rata-rata 8 persen antara 2003 dan 2011, kecuali saat tertimpa resesi ekonomi 2009. (AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com