Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mursi, Presiden Baru Mesir

Kompas.com - 25/06/2012, 02:38 WIB

Kairo, Kompas - Kota Kairo yang lengang meledak dalam sukacita ketika Ketua Komisi Pemilu Farouk Sultan, Minggu (24/6), mengumumkan kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi (61), memenangi pemilihan dan menjadi presiden Mesir.

Mursi berhasil meraih 51,73 persen suara, sedangkan pesaingnya, Ahmed Shafik, mendapat 48,27 persen suara. Wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dari Kairo mengutip Sultan melaporkan, sekitar 26 juta warga Mesir memberikan suaranya, atau 51 persen dari 50 juta penduduk yang berhak memilih.

Dengan demikian, Mursi menjadi presiden kelima sejak Mesir menjadi republik tahun 1952. Doktor dari University of Southern California ini menjadi presiden Mesir pertama yang terpilih melalui pemilu demokratis, 1,5 tahun setelah revolusi rakyat menumbangkan rezim mantan Presiden Hosni Mubarak.

Jalan-jalan kota Kairo penuh dengan kendaraan yang membunyikan klakson, merayakan kemenangan Mursi. Pemandangan itu mengingatkan kegembiraan rakyat ketika Mubarak mengumumkan lengser pada 11 Februari 2011.

Alun-alun Tahrir yang dipenuhi pendukung Mursi gegap gempita dengan sorakan mereka. Banyak pendukung Mursi menutup jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Namun, tidak ada yang marah.

Front nasional

Sebelumnya, kepada pers Mursi mengatakan, Ikhwanul Muslimin (IM) dan sejumlah kekuatan politik sepakat membentuk front nasional di bawah kepemimpinannya. Mereka mencapai kesepakatan sejumlah prinsip yang akan menjadi pijakan pemerintah baru.

Mursi berjanji wakil presiden tidak dijabat tokoh IM atau partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap politik IM. Mursi juga berjanji memilih tokoh nasionalis independen menjadi perdana menteri yang memimpin pemerintahan mendatang.

Nama mantan Direktur Lembaga Tenaga Atom Internasional Mohamed ElBaradei menjadi kandidat utama PM karena diusulkan sejumlah kekuatan politik. Mursi disebut setuju ElBaradei sebagai PM, namun ElBaradei hingga saat ini belum menyampaikan persetujuannya.

Harian Al Ahram mengungkapkan, FJP akan mendapat jatah 30 persen kursi kabinet. Sisanya untuk kekuatan politik lain serta teknokrat. Namun, deputi ketua FJP, Essam Eriyan, membantah Mursi telah melakukan musyawarah untuk memilih PM. Musyawarah dilakukan setelah hasil diumumkan KPU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com