KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad hanya sisakan tiga nama menteri bertahan dalam perombakan kabinetnya. Menurut warta Televisi Nasional Suriah dan Kantor Berita SANA, pada Sabtu (23/6/2012), tiga menteri lawas yang tetap bercokol di posisi masing-masing adalah Menteri Luar Negeri Walid al-Moallem, Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim al-Shaar, dan Menteri Pertahanan Dawood Rajaha.
Sementara itu, 20 nama anyar masuk dalam jajaran kabinet baru. Kabinet juga dilengkapi dengan kementerian baru yakni urusan rekonsiliasi nasional, perdagangan dalam negeri, dan kementerian sumber-sumber air.
Sebelumnya, pada Rabu (6/6/2012), Assad meminta Menteri Pertanian Hijab membentuk pemerintahan baru. Di dalam kabinet baru ini ada dua sosok oposisi yakni Ali Haidar yang menjabat sebagai Menteri Rekonsiliasi Nasional. Haidar berasal dari Partai Keinginan Rakyat.
Tokoh oposisi kedua di dalam kabinet adalah Qadri Jamil. Berasal dari partai yang sama dengan Ali Haidar, Jamil menjadi Menteri Perdagangan Dalam Negeri.
Pergantian kabinet rezim Bashar al-Assad ini dalam kondisi makin meruncingnya konflik dalam negeri di Suriah yang sudah berjalan 16 bulan lamanya. Sementara pengamat mengatakan kabinet paling gres bakal difungsikan untuk mereduksikan konflik berdarah tersebut.