Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira Militer Suriah Membelot

Kompas.com - 23/06/2012, 02:16 WIB

BEIRUT, JUMAT - Dua perwira tinggi dan dua perwira menengah Angkatan Darat Suriah dilaporkan ikut membelot di hari yang sama dengan aksi pembelotan seorang pilot Angkatan Udara Suriah, Kolonel Hassan Merei al-Hamade, Kamis (21/6).

Al-Hamade menerbangkan pesawat tempurnya, jenis MiG-21, menuju wilayah Jordania untuk mencari suaka.

Menurut kelompok oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), pilot tersebut berhasil lolos dengan menerbangkan pesawat tempurnya itu di luar jangkauan radar.

Al-Hamade disebut-sebut terbang dari sebuah pangkalan militer yang berada di antara kota Daraa dan Sweida di wilayah selatan Suriah.

Sementara itu, kelompok aktivis hak asasi manusia Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Jumat (22/6), melaporkan, dua orang berpangkat brigadir jenderal dan dua orang berpangkat kolonel juga membelot.

Kelompok aktivis itu menayangkan bukti rekaman video berisi pernyataan keempat perwira militer itu soal tindakan serta alasan mereka membelot.

Aksi pembelotan, terutama yang dilakukan pilot Angkatan Udara Suriah, mendapat pujian dari Washington.

Menteri Informasi Jordania Samih Maaytah mengatakan, Pemerintah Jordania memutuskan memberi jaminan dan suaka politik kepada Al-Hamade.

Menanggapi aksi pembelotan itu, Pemerintah Damaskus berang. Mereka bahkan mendesak Jordania mengembalikan pesawat tempur seharga 25 juta dollar AS itu.

”Pilot itu sudah melakukan desersi dan menjadi pengkhianat bagi negara serta kehormatan militernya. Dia segera akan dihukum sesuai aturan militer,” ungkap stasiun televisi Suriah mengutip Kementerian Pertahanan.

Menurut klaim sayap perlawanan militer Tentara Pembebasan Suriah (FSA), puluhan ribu prajurit militer Suriah dilaporkan telah membelot setelah meningkatnya perlawanan terhadap rezim otoriter Presiden Bashar al-Assad sejak Maret tahun lalu.

Pembelotan pilot tersebut menjadi tamparan keras bagi rezim Assad lantaran Angkatan Udara Suriah selama ini dianggap paling loyal terhadap Assad.

Apalagi, ayah Assad, mendiang Hafez al-Assad, adalah seorang pilot angkatan udara, dan selama ini intelijen angkatan udara dikenal sebagai kesatuan militer yang paling ditakuti.

Keterlibatan CIA

Surat kabar The New York Times melaporkan keterlibatan dinas rahasia AS (CIA) di Suriah dalam sebuah operasi tertutup dari kawasan selatan Turki.

Mereka membantu pasukan pemberontak Suriah dengan memasok sejumlah besar senjata, yang disalurkan melalui jalur-jalur perantara, termasuk salah satunya melalui Ikhwanul Muslimin Suriah.

Laporan itu dibuat berdasarkan pernyataan sejumlah pejabat AS dan personel intelijen Arab, yang tidak disebutkan identitasnya.

Pasokan senjata itu terdiri dari berbagai macam amunisi, senapan mesin, pelontar granat, dan senjata personel antitank.

Dalam pemberitaan surat kabar itu juga disebutkan sejumlah kecil agen intelijen CIA selama beberapa pekan telah beraktivitas di perbatasan Turki.

Selain untuk memastikan pengiriman senjata—yang dibiayai sejumlah negara seperti Arab Saudi, Turki, dan Qatar—itu tidak jatuh ke tangan teroris macam Al Qaeda, agen intelijen CIA juga berupaya merekrut dan melatih personel baru bagi kelompok perlawanan Suriah.

Namun, kabar itu dibantah Presiden AS Barack Obama, yang mengklaim mereka hanya memasok perlengkapan nonsenjata, seperti obat-obatan dan alat komunikasi, kepada pasukan oposisi di Suriah. (AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com