Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Petinggi Suriah Bersiap Membelot

Kompas.com - 22/06/2012, 11:35 WIB

Angkatan Udara Suriah dinilai sangat setia pada rezim Assad dan para aktivis oposisi mengatakan pelarian Kolonel al-Hamade mewakili sebuah tanda bahwa cengkeraman isolasi internasional mulai mengguncang kesetiaan militer.

"Dia dan tiga MiG lainnya dalam sebuah misi untuk mengebom Dera'a, kubu pemberontak di selatan. Dia telah mempertaruhkan nyawanya," kata seorang aktivis kepada Daily Telegraph. "Ada pembicaraan tentang pembelotan, tetapi tiga pesawat tempur lainnya tidak (jadi) ikut karena mereka takut dan tidak yakin bagaimana mereka akan diterima di Yordania."

Gedung Putih mengatakan, pemerintahan Obama "menyambut baik keputusan pilot itu yang telah melakukan hal yang benar".

Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan, "Ini adalah awal. Jelas merupakan momen penting ketika seseorang melarikan pesawat senilai 25 juta dollar AS dan terbang ke negara lain."

Namun Kementerian Pertahanan Suriah menyebut pilot itu sebagai "pengkhianat negara dan kehormatan militer".

Lebih dari 100.000 warga Suriah telah melarikan diri ke Yordania sejak pemberontakan rakyat dimulai, termasuk para pembelot militer yang kini ditempatkan di sebuah kompleks demi keselamatan mereka sendiri. Brigadir Jenderal Mostafa Ahmad al-Sheik, yang melarikan diri ke Turki Januari lalu, sejauh ini merupakan pejabat tertinggi Suriah yang membelot. Pada akhir Agustus, Adnan Bakkour, jaksa penuntut umum dari pusat kota Hama, muncul dalam sebuah video yang mengumumkan bahwa ia telah membelot.

Kolonel Ahmed Nemaa, kepala pasukan oposisi di Dera'a, mengklaim bahwa tokoh-tokoh senior lain telah merencanakan untuk membelot juga. Namun mereka telah diperintahkan untuk tetap tinggal sementara waktu. "Kami telah meminta banyak personel militer yang berencana untuk membelot untuk tetap dalam kesatuan tentara Suriah sehingga kami dapat memanfaatkan mereka pada saat yang tepat. Ini termasuk sejumlah komandan top tentara Suriah," kata Ahmed Nemaa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com